SUKABUMIUPDATE.com- Pohon santigi yang terletak di atas karang santigi, kawasan Pantai Ombak Tujuh, perbatasan antara Kecamatan Ciracap dan Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, diambang kehancuran.
Santigi (pemphis acidula) merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah pesisir berkarang dan mempunyai tinggi rata-rata empat meter. Karakter pohon tersebut memiliki batang berkelok dan bengkok, serta percabangan yang tidak teratur. Kulit batang berwarna abu-abu hingga cokelat tua dan bersisik (pecah-pecah).
Pohon tersebut memiliki daun tunggal dan tumbuh bersilangan, berwarna hijau pucat, berdaging tebal, berbentuk elips atau lonjong bulat telur, dengan panjang 1 hingga 3 sentimeter dan lebar 0,3 hingga 1 sentimeter.
BACA JUGA: Berwisata di Pantai Ombak Tujuh Ciracap Kabupaten Sukabumi
Karang santigi memiliki luas sekitar dua ribu meter, di mana ratusan pohon santigi hidup di atas karang tersebut. Hal itu menjadi salah satu daya tarik di kawasan Geopark Ciletuh. Namun sayang, kini pohon tersebut memasuki kepunahan. Sebab, dari ratusan pohon yang menghiasi kawasan Pantai Ombak Tujuh, hanya tersisa puluhan pohon saja.
"Dua tahun lalu saat berkunjung menyusuri Ombak Tujuh, terlihat masih banyak pohon santigi, namun pada bulan Juli kemarin, sudah bisa dihitung hanya tinggal 10 lebih pohon yang masih berdiri tegak," ujar salah satu pengunjung warga Ciracap, Karwan, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (28/8/2020).
"Diduga banyak tangan-tangan jahil, dengan cara membongkarnya untuk dijadikan bahan bonsai," tambah Karwan.
Pohon santigi memang menjadi tanaman favorit pencinta bonsai, karakteristik batang, percabangan, daun bunganya, dan daya tahan tanaman, menjadikan santigi sebagai bahan bonsai berkelas mahal.
Salah satu peserta kibar bendera 17 Agustus di Ombak Tujuh, Firman Maulana, membenarkan kondisi karang santigi tersebut, saat ini dalam keadaan hancur.
"Ya ada perbedaan dibandingkan tahun kemarin, saat melakukan kibar bendera, kini sudah banyak berubah, terutama pohon santigi yang banyak hilang," pungkasnya.