Pasien Covid-19 Bisa Sebarkan Tetesan Menular Lebih dari 5 Meter

Jumat 21 Agustus 2020, 02:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejak pandemi virus Corona (Covid-19), para ahli kesehatan telah merekomendasikan agar semua orang menjaga jarak fisik dengan berdiri atau duduk terpisah sekitar dua meter dari orang lain. Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan jarak tersebut tidak cukup jauh untuk mencegah penularan virus.

Dilansir dari Suara.com, para ilmuwan menemukan bahwa tetesan air liur yang menular, dapat menyebar lebih dari lima meter dari seorang yang terinfeksi.

Tim dari University of Toronto di Ontario, Kanada, mengatakan temuan menunjukkan bahwa pedoman jarak aman mungkin tidak berdampak banyak untuk mencegah seseorang tertular Covid-19.

Penelitian ini dipublikasikan di JAMA Ophthalmology. Para ilmuwan melakukan eksperimen biomikroskop slit lamp, sebuah lampu memancarkan sinar cahaya yang sempit tapi kuat dan biasanya digunakan untuk memeriksa bagian dalam mata.

Dalam percobaan tersebut, tim memainkan manekin di dagu sisa lampu celah untuk mensimulasikan pemeriksaan mata dengan fokus pada mata kanan.

Seorang dokter mata yang memakai alat pelindung diri melihat melalui okuler mikroskop dengan perisai.

Untuk menyimulasikan pasien batuk, tim menggunakan balon lateks kecil di rongga mulut manekin, dengan partikel berwarna fluorescent untuk dilihat di bawah sinar ultraviolet.

Jumlah tetesan terlihat pada slit lamp itu sendiri dan pada pelindung di sekitar eye piece. Tetesan juga terlihat di dada, baju, lengan, rambut, tangan, dan sepatu pemeriksa.

Pewarna fluorescent juga dapat terlihat di lantai, dinding, dan penutup jendela. Titik terjauh yang ditemukan tetesan dari manekin berjarak lima meter.

Para ilmuwan mengatakan bahwa lebih banyak tindakan yang mungkin diperlukan selain dari APD standar dan pelindung, seperti pelindung napas untuk meminimalkan penularan.

"Ini mungkin termasuk jubah sekali pakai yang menutupi bahu dan lengan, sarung tangan, dan topi bedah untuk pemeriksa. Terpenting, penggunaan masker untuk pasien di slit lamp harus dieksplorasi lebih lanjut dalam penelitian mendatang, karena mungkin menawarkan cara yang mudah dan murah untuk memberikan perlindungan bagi pemeriksa," tulis para penulis studi.

Dilansir dari Daily Mail, Kamis (20/8/2020), ini adalah satu-satunya studi yang menunjukkan seberapa jauh tetesan virus Corona dapat menyebar.

Sebuah studi pada Mei dari University of Nicosia di Siprus menemukan bahwa angin sepoi-sepoi dapat meniup tetesan infeksius setinggi 5,4 meter.

Sebuah video simulasi yang dibuat oleh Profesor Bert Blocken dan Fabio Malizia serta didukung oleh perusahaan teknologi simulasi Ansys, menunjukkan bahwa tetesan dapat menyebar lebih dari 1,8 meter di belakang seseorang ketika berjalan, berlari, atau bersepeda.

Pada awal tahun ini, mantan pemimpin Partai Konservatif Inggris Duncan Smith menyerukan kepada Perdana Menteri untuk mempertimbangkan aturan jarak dua meter untuk "menggerakkan ekonomi".

Anggota parlemen menyebut Inggris adalah satu-satunya negara di Eropa yang menggunakan aturan jarak dua meter, dengan Jerman, Polandia, dan Belanda yang berlatih menerapkan jarak 1,5 meter.

Tampaknya, klaim itu tidak benar karena beberapa negara Eropa lain juga mempraktikkan jarak dua meter, termasuk Swiss, Spanyol, dan Italia.

sumber: suara.com

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Nasional23 Februari 2025, 13:22 WIB

Termasuk di Cibeas Sukabumi, Daftar 125 Titik Rukyatul Hilal Awal Ramadan 1446 H

Salah Satunya di POB Cibeas Sukabumi, Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik Rukyatul Hilal untuk mengetahui Awal Ramadan 1446 H.
Rukyatul Hilal awal Syawal 1445 H/2024 M di Pusat Observasi Bulan atau POB Cibeas Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Life23 Februari 2025, 12:00 WIB

Negara Perak Penerus Pajajaran, Sejarah Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat

Prabu Geusan Ulun menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang.
Ilustrasi. Kerajaan Islam Sumedang Larang diyakini sebagai leluhur Suku Sunda dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan budaya di Jawa Barat. (Sumber : AI)
Sukabumi23 Februari 2025, 11:44 WIB

Kronologi Meninggalnya Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Menurut Keluarga

Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.
Sosok almarhum Dedi Damhudi. (Sumber Foto: Dok. Pribadi)
Kecantikan23 Februari 2025, 11:00 WIB

Perawatan di Rumah Ala Salon, Ini 6 Manfaat Hair Mask untuk Kesehatan Rambut

Hair mask menjadi salah satu produk perawatan rambut yang penting.
Ilustrasi. Treatment di Rumah. Hair mask mengandung bahan-bahan yang kaya nutrisi, seperti vitamin, protein, dan minyak alami. (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 Februari 2025, 10:34 WIB

Keajaiban Bongkahan Batu di Curug Sodong Sukabumi: Tak Goyah Meski Diterjang Banjir dan Longsor

Bongkahan batu ini bukan hanya menjadi ciri khas Curug Sodong Sukabumi, tetapi juga menambah nilai mistis dan keunikan bagi wisatawan yang datang.
Bongkahan batu yang menempel di ujung Curug Sodong Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil)
Bola23 Februari 2025, 10:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga PSM Makassar vs Persija Jakarta akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 09:44 WIB

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Wafatnya Dedi Damhudi

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki turut mendoakan almarhum Dedi Damhudi husnul khatimah dan memperoleh tempat terbaik di sisi Allah.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki.(Sumber Foto: istimewa)
Produk23 Februari 2025, 09:26 WIB

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Cicurug Sukabumi Naik Jelang Ramadan 2025

Kepala UPTD Pasar Semi Modern Cicurug, Eman Sulaeman, menyatakan bahwa secara umum harga bahan pokok masih tergolong stabil meskipun ada beberapa kenaikan.
Harga sejumlah bahan pokok penting di Pasar Semi Modern Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan. (Sumber : SU/Ibnu)
Arena23 Februari 2025, 09:11 WIB

2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua siswanya tersebut.
Dua pesilat cilik asal Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi raih medali di Kejuaraan Pencak Silat Wilayah 3 Championship 2025 (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat23 Februari 2025, 09:00 WIB

Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala dan 5 Ramuan Herbal untuk Mengobatinya

Saraf kejepit, adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan antar tulang belakang (cakram intervertebralis) mengalami kerusakan atau bergeser, sehingga menekan saraf di sekitarnya
Ilustrasi - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan saraf Kejepit dengan Ramuan Herbal. (Sumber : Freepik.com).