SUKABUMIUPDATE.com - Google telah mengembangkan alat yang memudahkan guru, pimpinan sekolah, keluarga, dan siswa yang telah bekerja keras untuk belajar dari rumah.
Raksasa teknologi itu mengumumkan berbagai fitur baru di platform Meet, Classroom, G Suite dan lainnya yang dapat membantu dunia pendidikan di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Dikutip dari Tempo.co, dalam video konferensi, Group Product Manager Google for Education Zach Yeskel menerangkan, sementara para pengajar di seluruh dunia mengubah praktik mengajar menjadi online, Google pun menyesuaikan alat-alat demi memenuhi kebutuhan mereka dalam situasi pendidikan yang baru ini.
"Tahun ini kami merayakan momen 'kembali bersekolah' melalui The Anywhere School, sebuah acara virtual untuk merayakan pendidikan dan mengumumkan berbagai hal baru seputar Google for Education kepada ribuan penonton di puluhan negara secara global," ujar dia, Rabu, 12 Agustus 2020.
Berikut ini ulasan mengenai hal-hal baru dari Google.
1. Pengalaman Meet yang lebih aman dan interaktif
Tahun ini, kata Yeskel, Google mengumumkan sejumlah fitur baru Meet untuk mempermudah pengajar dalam memoderasi kelas dan meningkatkan interaksi. Pada September, Google akan menyediakan tata letak bersusun dengan tampilan lebih besar yang dapat menampilkan hingga 49 orang dan papan tulis Jamboard terintegrasi untuk mendukung kolaborasi.
"Kami juga akan meluncurkan beberapa kontrol baru sehingga moderator dapat memilih untuk selalu menjadi yang pertama bergabung, mengakhiri rapat atau kelas untuk semua peserta, menonaktifkan chat selama rapat atau kelas, dan banyak lagi," kata Yeskel.
Kemudian pada Oktober, Google akan meluncurkan latar belakang kustom dan buram untuk memberikan privasi ekstra. Sesi kerja kelompok dan pemantauan kehadiran juga akan diluncurkan untuk semua pelanggan Google Enterprise for Education, sehingga memungkinkan kelas menjadi lebih interaktif dan memberikan data yang bermanfaat tentang partisipasi.
Berikutnya, Google akan meluncurkan fitur 'mengacungkan tangan' bagi semua pelanggan serta fitur tanya jawab dan jajak pendapat bagi pelanggan G Suite Enterprise for Education. "Selain itu, kami akan meluncurkan fitur perekaman sementara yang akan tersedia gratis bagi semua pelanggan Education--erekaman premium akan masih menjadi bagian dari G Suite Enterprise for Education," katanya.
2. Dukungan bagi siswa, pengajar, dan admin di Classroom lebih baik
Dengan bertambah pesatnya jumlah pengajar di seluruh dunia yang menggunakan Classroom, Google ingin menjadikan Classroom lebih mudah digunakan dan lebih efisien dengan fitur-fitur baru. Widget daftar tugas baru di halaman Kelas akan membantu siswa melihat tugas yang akan datang, yang terlewatkan, dan yang sudah dinilai.
Kemudian, pengajar sekarang bisa membagikan link kepada siswa agar mereka dapat bergabung ke kelas dengan lebih mudah. "Classroom juga akan segera tersedia dalam 10 bahasa tambahan, dengan total 54 bahasa," tutur Yeskel.
Classroom juga memberikan akses ke laporan keaslian, yang sekarang telah disempurnakan. Misalnya, pengajar akan bisa menjalankan pemeriksaan keaslian lima kali per kelas (sebelumnya maksimal tiga kali). Dan dengan G Suite Enterprise for Education, pengajar bisa mendeteksi kemungkinan plagiarisme tidak hanya dari konten online, tapi juga antar-hasil pekerjaan siswa di sekolah mereka.
Yeskel menambahkan, Google memberikan admin lebih banyak alat yang efektif untuk mengelola G Suite dan Classroom. "Misalnya, pimpinan sekolah yang memiliki lisensi Enterprise akan memiliki visibilitas lebih besar mengenai penggunaan Classroom melalui dasbor Data Studio baru, yang memungkinkan admin melihat kelas yang aktif, mengukur penggunaan fitur, serta memantau tingkat keterlibatan pengajar dan siswa," ujar dia.
Untuk mendukung pengajar dan admin, Google juga mempermudah sinkronisasi nilai Classroom dengan Sistem Informasi Siswa (SIS) yang digunakan, dimulai dengan Infinite Campus dan akan mencakup SIS lainnya.
3. Sistem manajemen pembelajaran dengan Assignments
Produk terbaru Google bagi non-pengguna Classroom adalah Assignments, aplikasi untuk sistem manajemen pembelajaran (atau Learning Management System, LMS) yang memberi pengajar cara yang lebih cepat dan mudah untuk membagikan, menganalisis, dan menilai tugas siswa.
Aplikasi penghemat waktu ini memungkinkan pengajar untuk secara otomatis membuat dan membagikan salinan tugas kelas yang dipersonalisasi ke folder Google Drive milik siswa, memberikan masukan dengan cepat, dan nilai secara konsisten dan transparan dengan laporan keaslian. Assignments kompatibel dengan LMS apa pun yang mendukung LTI 1.1 dan yang lebih tinggi, seperti Canvas, Schoology, Blackboard, dan banyak lagi.
4. Sumber informasi untuk terus mendukung keluarga
Saat banyak orang tua dan wali mendukung kegiatan belajar anak-anak mereka dari rumah selama pandemi. Google mendengar adanya kebutuhan akan lebih banyak sumber informasi dan pelatihan bagi keluarga mengenai alat-alat Google.
"Untuk itu, kami telah menyusun Tech Toolkit for Families and Guardians, yang akan membantu orang tua untuk lebih memahami teknologi yang digunakan anak-anak mereka di ruang kelas," tutur Yeskel.
Selain itu, Google juga telah menambahkan akun sekolah ke Chrome OS sehingga siswa dapat mengakses Classroom dan file sekolah mereka secara lebih aman dengan perlindungan Family Link.
Terakhir, Teacher Center, pengajar bisa menemukan pelatihan, sumber informasi, dan program pengembangan profesional seperti program Certified Coach untuk mendukung mereka dalam menggunakan berbagai alat dan fitur Google di ruang kelas.
Sumber: Tempo.co