SUKABUMIUPDATE.com – Warga Sukabumi sejak beberapa hari terakhir merasakan suhu dingin yang melanda khususnya malam hari. Bahkan saat malam takbiran Idul Adha, suhu di Kota Sukabumi terdeteksi dari aplikasi cuaca di handphone pintar milikwarga mencapai 15 derajat celcius.
“Malem sampai tadi pagi dingin banget. Pas sholat ied juga masih terasa dinginnya. Bahkan sampai siang ini terik matahari tapi tetap terasa dingin,” jelas Anne Sandra Dewi warga Ciaul Pasir Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Jumat (31/7/2020) kepada sukabumiupdate.com.
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika), Agie Wandala menjelaskan, periode Juni hingga Agustus 2020, secara alamiah terjadi gerak semu matahari. Akibatnya, di wilayah selatan Indonesia atau Australia memasuki musim dingin sedangkan di utara panas.
Dampaknya, Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara akan mengalami fenomena intrusi udara kering. “Ketika udara kering yang bersifat dingin dari wilayah selatan itu sampai ke wilayah Indonesia, secara umum ke Pulau Jawa, akan timbul suhu dingin,” jelas Agie dalam rilis BMKG.
BACA JUGA: Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin yang Buat Warga Sukabumi Menggigil
"Ketika bertemu dengan daratan, pada menjelang pagi suhu menurun. Karenanya di selatan Jawa terjadi suhu lebih rendah dari biasanya. Ini hal yang wajar," sambung Agie.
Kendati merupakan fenomena wajar, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, dan mempersiapkan kebutuhan untuk suhu dingin.
Dari catatan redaksi, tahun lalu (2019) suhu dingin juga melanda Sukabumi. Suhu malam hari di Kota Sukabumi yang mencapai 15 derajat celcius terjadi pada awal Agusus 2019. Mirip dengan tahun 2020 ini, suhu dingin tahun lalu juga disebabkan adanya perbedaan kondisi cuaca, Australia mulai mulai memasuki puncak musim dingin, yang mempengaruhi suhu di wilayah Selatan Indonesia.