Studi GPS, Banyak Penyu Salah Jalan Pulang di Lautan

Sabtu 18 Juli 2020, 22:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bangsa penyu terkenal untuk kemampuan navigasi dalam menyeberangi samudera yang luas. Sekarang kita bisa memahami bagaimana mereka melakukannya, dan bahwa banyak di antara penyu itu yang tersesat di jalan pulang, berkat sebuah studi tracking menggunakan GPS.

"Kami terkesima mereka mampu menemukan pulau-pulau kecil," kata Nicole Esteban di Swansea University, Inggris. "Padahal navigasi mereka kasar sekali."

Dikutip dari tempo.co, Penyu hijau (Chelonia mydas), misalnya. Mereka menghabiskan hampir seluruh hidupnya di satu area saja, makan dari rumput laut di perairan yang dangkal. Tapi, setiap beberapa tahun mereka akan bermigrasi untuk kawin dan bertelur. Lokasi yang dituju jauhnya bisa ribuan kilometer dari rumah mereka hingga menghabiskan beberapa bulan sebelum mereka kembali lagi.

Sepanjang musim migrasi 2013, 2015, 2017 dan 2018, Esteban dan koleganya menyematkan alat track GPS pada 33 penyu hijau betina yang bertelur di Pulau Diego Garcia di Samudrera Hindia. Karena penyu-penyu tidak bisa makan di tengah samudera, para peneliti itu berpikir hewan itu akan langsung pulang ke perairan pantai dari mana mereka berasal.

Ternyata sedikit saja yang berhasil melakukan itu. Termasuk di kelompok ini adalah penyu hijau asal pantai Afrika. Ini tidak mengejutkan karena begitu mereka sampai di perairan pantai benua itu, penyu tinggal berenang tak jauh lagi ke utara atau selatan untuk menemukan rumahnya kembali.

Tapi penyu yang harus pulang ke pulau karang (atol) atau kepulauan kecil di tengah lautan sering tersesat. Tak sedikit yang berenang terlalu jauh daripada jarak seharusnya.

Sebagai contoh adalah seekor penyu hijau dari atol dekat Pulau Providence di Laut Karibia. Dia awalnya berenang terlalu jauh ke selatan dari titik tujuannya itu sejauh 200 kilometer pada 5 November 2017. Penyu itu kemudian ke arah barat hingga sekitar 500 kilometer sebelum kemungkinan menyadari telah tersesat dan kemudian memutar.

Penyu itu kembali ke arah timur dan akhirnya sampai lagi di atoll yang dimaksud pada 31 December 2017. Total, dia menempuh 4.619 kilometer dari Diego Garcia sementara jarak garis lurusnya hanya 2.379 kilometer. "Ini adalah contoh tersesat yang paling ekstrem," kata Esteban.

Dari penelitian GPS track itu didapat dugaan kalau navigasi penyu hijau menggunakan peta perasaan yang kasar dan indera kompas magnetik yang masih mentah. Mereka mampu mengira-ngira arah yang tepat dan kemudian menyadari jika mereka berenang terlalu jauh. Kebanyakan penyu yang menyadari berenang terlalu jauh akan memutar padahal tidak ada patokan apapun yang tersedia untuk menuntun mereka di tengah lautan yang luas.

Penyu-penyu itu tidak mengoreksi arah menggunakan arus laut, juga tidak dengan indera penciuman. Tapi sepertinya mereka mengenali tanda-tanda khusus (landmark) di dasar laut dan bisa meluncur langsung ke rumahnya begitu telah memasuki kawasan perairan dangkal di sekitarnya.

Studi ini, kata Esteban, adalah yang pertama yang mengungkap bagaimana bangsa penyu bisa menemukan pulau-pulau yang kecil dalam migrasinya. Studi serupa sebelumnya hanya menunjukkan kalau penyu bepergian ke kawasan-kawasan pantai.

SUMBER: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida