NASA dan ESA Latih Kecerdasan Buatan untuk Cari Kehidupan Alien

Senin 29 Juni 2020, 18:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dua lembaga antariksa, NASA (Amerika Serikat) dan ESA (Eropa) telah melatih sistem kecerdasan buatan (AI) untuk mencari tanda kehidupan makhluk asing alien di Mars.

Dilansir dari tempo.co, wahana Rosalind Franklin (ExoMars) milik ESA akan menjadi yang pertama memiliki sistem kecerdasan buatan baru itu ketika berangkat ke Planet Merah.

Dengan menggunakan sistem cerdas ini, ilmuwan bisa memiliki apa yang akan dianalisis untuk mengatasi batasan tentang bagaimana informasi ditransmisikan dari jarak yang sangat jauh dalam mencari kehidupan dari planet lain. Sistem ini sedang diuji di Mars, tapi dirancang untuk misi masa depan ke Jupiter dan Saturnus di mana jarak lebih menjadi masalah.

Ketua peneliti Victoria Da Poian dari NASA mengatakan ini adalah langkah visioner dalam eksplorasi ruang angkasa. "Ini berarti, seiring berjalannya waktu kita akan beralih dari gagasan bahwa manusia terlibat dengan hampir semua hal di ruang angkasa, ke gagasan bahwa komputer dilengkapi dengan sistem cerdas," kata Da Poian, seperti dikutip laman Daily Mail, 26 Juni 2020.

Dengan kemampuan AI, ilmuwan bisa memutuskan di mana dan kapan untuk mencari tanda-tanda kehidupan dan informasi paling mendesak akan dikirim kembali ke Bumi dengan menghemat waktu dan sumber daya. Komputer ini dilatih untuk membuat beberapa keputusan dan dapat mengirimkan informasi yang paling menarik dan prioritas.

Eric Lyness, pemimpin perangkat lunak di Planetary Environments Lab di NASA Goddard Space Flight Center, mengatakan instrumen cerdas sangat penting untuk eksplorasi planet. "Dibutuhkan banyak waktu dan uang untuk mengirim data kembali ke Bumi yang berarti para ilmuwan tidak dapat menjalankan banyak eksperimen atau menganalisis banyak sampel," kata dia.

Dengan menggunakan AI untuk melakukan analisis awal data setelah dikumpulkan dan sebelum dikirim kembali ke Bumi, NASA dapat mengoptimalkan apa yang diterima, yang sangat meningkatkan nilai ilmiah misi luar angkasa. Da Poian dan Lyness telah bekerja untuk melatih sistem kecerdasan buatan untuk menganalisis ratusan sampel batuan dan ribuan titik data lainnya.

Poin-poin informasi ini berasal dari Mars Organic Molecule Analyzer (MOMA), sebuah instrumen yang akan mendarat di Mars dalam wahana Rosalind Franklin. MOMA adalah instrumen berbasis spektrometer massa yang mampu menganalisis dan mengidentifikasi molekul organik dalam sampel batuan.

Ini akan mencari kehidupan masa lalu atau masa kini di permukaan dan di bawah permukaan Mars melalui analisis sampel-sampel tersebut yang dipilih untuk dipelajari oleh sistem AI. Wahana ExoMars akan mengirimkan sebagian besar data kembali ke Bumi, kemudian sistem tata surya luar akan diberikan otonomi untuk memutuskan informasi apa yang akan dikembalikan.

Hasil pertama menunjukkan bahwa ketika algoritma jaringan saraf sistem memproses spektrum dari senyawa yang tidak diketahui, ini dapat dikategorikan dengan akurasi hingga 94 persen dan dicocokkan dengan sampel yang terlihat sebelumnya dengan akurasi 87 persen. Ini akan disempurnakan lebih lanjut sampai dimasukkan ke dalam misi 2022-2023.

Da Poian mengatakan bahwa misi nirawak ini melibatkan banyak data dan mengirimkan data melalui ratusan juta mil yang bisa menjadi tantangan dan mahal. "Kita perlu memprioritaskan volume data yang kita kirim kembali ke Bumi, tapi kita juga perlu memastikan bahwa dalam melakukan itu kita tidak membuang informasi penting," katanya.

 

Menurut Da Poian, ini telah mengarahkan para ilmuwan untuk mulai mengembangkan algoritma pintar yang saat ini bisa membantu menganalisis sampel dan proses pengambilan keputusan terkait operasi selanjutnya. Sebagai tujuan jangka panjang, algoritma akan menganalisis data itu sendiri, menyesuaikan dan menyetel instrumen untuk menjalankan operasi berikutnya.

Tim menggunakan data mentah dari tes laboratorium awal dengan instrumen MOMA berbasis Bumi untuk melatih komputer mengenali pola yang sudah dikenal. Ketika data mentah baru diterima, perangkat lunak memberi tahu para ilmuwan apakah sampel yang sebelumnya ditemukan cocok dengan data baru.

"Ketika kami akan beroperasi di Mars, sampel hanya akan tetap berada paling lama beberapa minggu sebelum wahana itu membuangnya," kata Lyness. "Jadi, jika kita perlu menguji ulang sampel, kita perlu melakukannya dengan cepat, kadang-kadang dalam waktu 24 jam."

sumber: tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa