Begini Perbedaan Kualitas Udara di Dunia Selama Lockdown

Sabtu 13 Juni 2020, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) membuat peta online untuk publik yang dapat melacak polusi di seluruh dunia, termasuk perubahan kualitas udara yang diamati selama lockdown karena pandemi virus Corona (Covid-19).

Dilansir dari tempo.co, peta ini menggunakan data dari satelit Copernicus Sentinel-5P milik ESA, yang diluncurkan pada tahun 2017 untuk memetakan polutan global dengan menggunakan instrumen Tropomi yang mendeteksi "sidik jari unik" dari gas atmosfer untuk mencitrakan polutan udara secara akurat dan pada resolusi yang lebih tinggi.

Pada skala global, peta ini menunjukkan konsentrasi nitrogen dioksida rata-rata selama 14 hari, menyoroti pengurangan drastis konsentrasi di banyak daerah.

Nitrogen dioksida adalah gas yang dipancarkan dari kendaraan dan pembangkit listrik saat membakar bahan bakar. Menghirup udara dengan konsentrasi nitrogen dioksida tinggi dapat mengiritasi sistem pernapasan manusia dan menyebabkan asma, batuk, serta kesulitan bernapas.

Ketika nitrogen dioksida berinteraksi dengan air, oksiden, dan bahan kimia lainnya, gas ini dapat membentuk hujan asam yang dapat merusak ekosistem. Konsentrasi nitrogen dioksida global dapat sangat bervariasi setiap hari karena fluktuasi tingkat emisi atau kondisi cuaca yang berubah.

Citra satelit dari Maret 2020 menunjukkan adanya penurunan tingkat nitrogen dioksida yang berkelanjutan di China sejak awal tahun, sebagian karena perlambatan ekonomi akibat wabah virus Corona. Tetapi sekarang, terjadi peningkatan nitrogen dioksida di wilayah ini karena pemerintah mulai mencabut aturan lockdown.

"Sekarang langkah-langkah mitigasi Covid-19 sedang santai di banyak negara, konsentrasi nitrogen dioksida meningkat. Di China, ini membawa konsentrasi nitrogen dioksida kembali ke level normal," tulis ESA, seperti dikutip dari IFL Science pada Sabtu (13/6/2020).

Sementara di seluruh Eropa, pengurangan dalam konsentrasi nitrogen dioksida diamati antara Maret dan April tahun ini di beberapa kota besar, di antaranya Paris, Madrid, dan Roma.

India sendiri mengalami penurunan tingkat polusi di beberapa kota sebanyak 50 persen sebagai dampak lockdown karena virus Corona.

ESA menyimpulkan bahwa pemantauan kualitas udara di Eropa dan di seluruh dunia adalah sesuatu yang penting dalam konteks perubahan kualitas udara, terutama yang berkaitan dengan lockdown global terkait dengan Covid-19.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)