Waspada, Begini Gambaran dari Gelombang Kedua Covid-19!

Selasa 02 Juni 2020, 18:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketika wabah virus corona menyebar dengan cepat pada Fabruari dan Maret 2020, pemeritah di berbagai negara langsung memberlakukan langkah-langkah penguncian.

Di beberapa negara, aturan ini telah berhasil memperlambat penyebaran virus. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk melonggarkan protokol untuk kembali ke kehidupan normal, termasuk Indonesia.

Namun, kelonggaran protokol ini membuat para ahli memperingatkan akan adanya gelombang kedua Covid-19. Melihat pandemi sebelumnya, yaitu flu Spanyol pada 1918 dan flu babi H1N1 pada 2009, gelombang kedua sangat menghancurkan.

Agar virus dapat menyebar, diperlukan pasukan inang yang rentan dan terinfeksi serta penularan yang berhasil. Faktor-faktor ini mudah ditangkap oleh jumlah reproduksi (R), jumlah rata-rata kasus baru yang disebabkan satu individu yang terinfeksi.

Nilai R di atas satu berarti jumlah kasus meningkat, sedangkan di bawah satu artinya menurun.

Dilansir The Conversation, sebelum lockdown diberlakukan, nilai R untuk virus corona diperkirakan antara dua dan empat.

Negara-negara seperti Cina, Korea Selatan, Selandia Baru, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa, sekarang telah mengurangi nilai ini di bawah satu. Di negara lain, seperti Swedia atau Rusia, nilai R tetap dekat atau di atas satu, yang mencerminkan peningkatan jumlah kasus.

Selama ada orang yang rentan dan terinfeksi dalam populasi, virus dapat menyebar. Bukti terakumulasi bahwa gelombang pertama hanya menghasilkan kekebalan terbatas, jauh di bawah tingkat kekebalan kelompok (herd immunity).

Ketika lockdown dilonggarkan, orang-orang mulai bersosialisasi lagi di tempat umum. Ini mungkin menyebabkan peningkatan nilai R.

Sangat penting untuk menjaga nilai R di bawah atau sama dengan satu. Perubahan nilai R ke 1,2 yang nampak sederhana pun panya kenyataannya dapat menyebabkan gelombang kedua, menunjukkan betapa pentingnya melakukan tindakan kontrol secara benar.

Respon terhadap gelombang kedua dapat menyebabkan penguncian berulang.

Pandemi dapat berlanjut hingga musim gugur dan musim dingin, waktu ketika flu musiman mungkin tejadi. Walau virus corona jenis baru ini tidak terpengaruh cuaca, rumah sakit akan kewalahan apabila Covid-19 dan flu menyerang secara bersamaan.

Hingga akhirnya virus akan bermutasi dan menyebabkan infeksi lebih menular. Kemungkinan mutasi virus inilah yang menyebabkan gelombang kedua flu Spanyol sangat parah.

Apabila gelombang kedua juga terjadi pada SARS-CoV-2, nilai R kemungkinan juga akan naik hingga mencapai 4.

Dalam waktu dekat, pemerintah perlu menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan kehidupan sosial secara hati-hati dengan menekan penyebaran virus. Model dan konsep epidemiologis seperti R dapat membantu dalam menentukan di mana, bagaimana, kapan dan untuk berapa lama, pemerintah perlu melakukan intervensi untuk mencegah gelombang kedua.

sumber: suara.com

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi23 November 2024, 09:00 WIB

Lowongan Kerja Pramugara dan Pramugari di KAI Services, Minimal SMA Sederajat

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Pramugara dan Pramugari di KAI Services, Minimal SMA Sederajat (Sumber : Instagram/@rmu.id)
Sukabumi23 November 2024, 08:56 WIB

Ancam Belasan Jiwa, Banjir dan Longsor Terjang Sagaranten Sukabumi: Kedusunan Terisolir

Hujan deras mengguyur wilayah Sukabumi Selatan, pada Jumat siang hingga malang, 22 November 2024 memicu bencana hidrometeorologi.
Titik banjir dan longsor yang menerjang Sagaranten Sukabumi, Jumat (22/11/2024) (Sumber: istimewa)
Sehat23 November 2024, 08:00 WIB

9 Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru

Gejala Penyakit Jantung dapat berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan, atau pingsan.
Ilustrasi. Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 November 2024, 07:00 WIB

Resep Roti Es Krim Goreng, Camilan Manis Ini Cocok Jadi Stok Frozen Food Ringan!

Rasa Roti Es Krim Goreng ini semakin lezat jika disajikan dengan saus cokelat atau karamel.
Es Krim Goreng. Foto: Instagram/my.foodplace
Science23 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)