SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah produksi film harus tertunda. Di sela-sela pandemi ini, Studio Antelope merilis film pendek terbarunya yang berjudul "Cerita tentang Jendela" yang berisi beberapa footage dari publik, yang berhubungan dengan jendela, baik dari balik jendela maupun dari luar jendela.
"Inisiatif ini adalah respons atas penundaan roduksi film yang terpaksa dilakukan akibat pandemi. Sebagai perusahaan produksi yang terkena dampak, kami tidak ingin tinggal diam," kata Chief Content Officer Studio Antelope, Florence Giovani, dalam rilis yang diterima Tempo.
Melansir dari tempo.co, film pendek berdurasi sekitar tujuh menit ini bercerita tentang dua sejoli yang sedang bertengkar. Namun, mereka justru menemukan banyak hal baru dari balik jendela dan berujung pada sebuah kepastian akan perasaan mereka selama terpisah jarak. Alyssa Abidin dan Jourdy Pranata adalah pemeran dua tokoh di film pendek yang disutradarai Jason Iskandar ini.
Adegan film dibuka dengan hening sambil menggambarkan bayangan seseorang yang sedang membuka tirai jendela hingga seseorang sedang membuat kopi di sisi jendela apartemennya. Percakapan antara Alyssa dan Jourdy pun mengiringi berbagai footage jendela yang disusun sebagai sebuah cerita.
"Duduk dulu yuk, sambil lihat jendela. Coba dulu, rasanya beda deh," kata Jourdy sambil meminta Alyssa melihat kondisi luar dari balik jendela.
"Maksudnya apa sih? Jendela kan cuman ventilasi doang," kata Alyssa.
"Apa yang kamu lihat sekarang?"
"Jemuran, taneman, udah,"
"Coba lihat sekali lagi,"
"Sepi... Kosong..."
"Semua jadi berubah ya..."
Percakapan tentang kebiasaan baru selama berada di rumah saja selama pandemi. Dari hobi masak, belanja online, sampai gambaran nasib anak kos masuk dalam cerita. "Di masa-masa kayak gini, gimana ya kabarnya anak kos?" kata Alyssa bertanya. "Sama aja kok, kita semua terkurung di jendela masing-masing," ujar Jourdy. Film ini telah tayang sejak 17 Mei lalu melalui kanal YouTube Studio Antelope.
Studio Antelope mengumpulkan 278 footage jendela dari 167 pengirim selama tujuh hari masa pengumpulan. Menurut Florence, pihaknya ingin mengajak publik untuk tetap produktif dengan membuat film bersama dari rumah masing-masing. Setelah footage terkumpul, tim kreatif mencari berbagai kemungkinan cerita. "Kami ingin menunjukan bahwa situasi ini tak akan membatasi kreativitas kami untuk berkarya. Kami memberikan tautan kepada teman-teman followers Studio Antelope. Dengan tautan tersebut teman-teman dapat mengirimkan footage jendela di rumah mereka masing-masing," kata dia.
Proses kreatif berlanjut pada saat tim internal Studio Antelope bertukar pikiran seputar kemungkinan cerita film pendek berdasarkan pengalaman kru masing-masing. "Semua proses yang memakan waktu sekitar tiga minggu ini sepenuhnya dikerjakan dari rumah masing-masing," kata Florence.
Sumber : tempo.co