Mengenal Tungau, Si Pembuat Gatal dan Cara Menangkalnya

Jumat 15 Mei 2020, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anak pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoven digigit tungau. Dahi Kiano Tiger Wong dipenuhi bentol-bentol besar yang memerah. Dilansir dari tempo.co, hal itu disampaikan oleh Baim di Youtube Raffi Ahmad ketika dia dikunjungi Raffi dan Luna Maya di kantor youtubenya.

Menurut Wikipedia tungau adalah sekelompok serangga bertungkai delapan yang bersama-sama dengan caplak menjadi anggota superordo Acarina. Hewan kecil ini merupakan salah satu avertebrata yang paling beraneka ragam dan sukses beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan. Ukurannya kebanyakan sangat kecil sehingga kurang menarik perhatian hewan pemangsa besar dan mengakibatkan mudah menyebar.

Kendati tidak berbahaya secara medis, namun gatal dan iritasi pada kulit akibat gigitan tungau bisa sangat mengganggu aktivitas maupun penampilan seseorang. Berikut beragam cara jitu mengatasi gigitan tungau yang menyebalkan.

Berdasarkan banyaknya spesies tungau yang ada, gejala akibat gigitan tungau pun bisa beragam. Sarcoptes scabiei, tungau debu rumahan, dan Demodex adalah jenis tungau yang paling umum dijumpai melekat dan mengiritasi kulit di beberapa bagian tubuh. Beberapa jenis tungau lain, seperti tungau burung, tungau tikus, tungau babi, dan tungau jerami, juga diketahui dapat melekat pada kulit dan gigitannya dapat menimbulkan gatal serta iritasi, atau sekadar menyebabkan kulit kering.

Spesies tungau ini menggigit dan menggali terowongan di bawah kulit dan menimbulkan skabies atau kudis. Gejala gigitan tungau jenis ini berupa rasa gatal pada kulit, khususnya pada bagian lipatan kulit, seperti ketiak, sela-sela jari, pinggang, siku, pergelangan tangan, telapak kaki, payudara, lutut, tulang belikat, leher, telapak tangan, bokong, bahkan di sekitar area kelamin.

Rasa gatal akibat kudis cenderung semakin parah pada malam hari. Gigitan tungau ini juga bisa membuat kulit melepuh kemerahan dan berair. Hindari menggaruk kulit yang iritasi karena skabies yang sudah parah bisa berkembang menjadi infeksi bakteri sekunder, seperti impetigo.

Untuk mengobatinya dengan benar, Anda memerlukan penanganan dokter, baik berupa penggunaan obat oles seperti krim dan losion pembasmi tungau, atau obat oral dengan resep dokter untuk mengendalikan gatal dan bengkak pada kulit. Obat yang umumnya diresepkan dokter untuk mengobati skabies adalah krim permethrin, losion lindane, dan krim crotamiton. Karena penyakit ini sangat mudah menular, orang yang tinggal serumah atau pernah kontak fisik dengan pasien skabies juga perlu mendapat pengobatan.

Setelah terdiagnosis skabies dan mendapat pengobatan dari dokter, pastikan menggunakan obat tersebut dengan cara yang benar sesuai petunjuk dokter. Untuk mencegah gigitan tungau berulang, disarankan juga untuk mencuci serta merendam pakaian, sprei, dan handuk dengan air panas mendidih, kemudian dijemur di bawah sinar matahari untuk memastikan bahwa seluruh tungau telah mati.

Tungau debu

Tungau rumahan ini merupakan hewan arthropoda (buku-buku) berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Umumnya, tungau debu hidup dan berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembap, seperti kasur atau tempat tidur, dan perabot seperti karpet, tirai, dan sofa. Makhluk kecil ini memakan serpihan kulit yang dilepaskan manusia dan hewan peliharaan.

Tungau debu merupakan pemicu alergi bagi banyak orang. Gigitan tungau debu, dan bahkan tungau debu yang sudah mati sekalipun, bisa menyebabkan reaksi alergi. Tungau ini juga bisa memicu asma pada penderita dan menimbulkan gejala sesak napas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi atau mengi.

Pengobatan untuk gigitan tungau debu adalah dengan mengobati gejala alergi yang ditimbulkan dan menghindari paparan tungau. Obat yang bisa digunakan yaitu antihistamin, kortikosteroid, antagonis reseptor leukotrien, cromolyn sodium, dan dekongestan. Obat tersebut tersedia dalam bentuk obat minum dan obat semprot/tetes hidung.

Suntikan imunoterapi alergi subkutan (SCIT) juga bisa mengatasi gejalanya. Pastikan berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang benar.

Tungau debu memang tidak sepenuhnya bisa dihilangkan, namun Anda bisa melakukan langkah-langkah untuk mengurangi populasinya di rumah. Berikut tipsnya.

1. Gunakan penyejuk ruangan atau AC.

2. Lapisi atau bungkus alas tidur serta bantal guling dengan alas yang dapat menahan debu.

3. Cuci sprei, sarung bantal dan guling, selimut dengan air panas seminggu sekali.

4. Gunakan lap basah ketika membersihkan debu atau perabot rumah tangga dan pastikan mengenakan masker ketika membersihkan rumah dan perabot rumah lain.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa