SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti Australia sedang mencoba penggunaan masker selam yang dimodifikasi sebagai ventilator guna mengurangi penyebaran virus corona di antara pasien dan petugas kesehatan.
Melansir dari laman News.com.au, uji coba solusi perlindungan alternatif ini diprakarsai oleh Institut Teknik Medis Universitas Monash, dan dokter dari Akademik Ilmu Kesehatan Monas Partners.
Masker selam dipiih karena memungkinkan adanya penyaringan udara yang dihembuskan, sehingga membatasi penyebaran doplet yang terkontaminasi.
Peneliti senior di Universitas Monash, Dr Simon Joosten mengatakan para peneliti telah mempertimbangkan ventilator bagi pasien, yang dapat mengurangi penyebaran virus.
"Hal ini mengarah pada perancangan prototipe baru. Untuk menjawab tantangan ini, kami berdasar pada percobaan di laboratorium, lalu melakukan pengujian ke pasien," kata Joosten.
Tak hanya menggunakan masker selam, tim peneliti Monash juga tengah mengembangkan ventilator CPAP (tekanan udara ringan berkesinambungan) yang dimodifikasi untuk pasien yang berada di tingkat kritis.
Ventilator CPAP biasa memiliki lubang di bagian depan, yang mana dapat menjegah pasien menghirup lagi karbon dioksida mereka sendiri.
Namun, lubang ini juga memungkinkan pasien yang sakit menyebarkan virus ke pasien lain dan petugas kesehatan. Untuk itu, tim peneliti mengembangkan ventilator CPAP yang tertutup.
Sumber : suara.com