SUKABUMIUPDATE.com - Para ilmuwan di Cina percaya bahwa kemungkinan virus corona baru COVID-19 akan kembali setiap tahunnya. Dilansir dari tempo.co, kembalinya virus tersebut diakibatkan karena prevalensi asimtomatik — penyakit yang sudah positif diderita, tapi tidak menunjukkan gejala — pada pasien COVID-19.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi Amerika Serikat Anthony Fauci sebelumnya mengatakan setelah pandemi virus corona, dunia tidak akan pernah kembali normal seperti sebelum wabah pertama kali muncul.
"Ketika kita kembali normal, kita akan kembali ke titik di mana kita dapat melakukan berbagai hal sebagai masyarakat," ujar dia, seperti dikutip laman Fox News, Selasa, 28 April 2020. “Jika Anda ingin kembali ke pra-virus corona, itu mungkin tidak akan pernah terjadi dalam arti bahwa ancaman masih ada di sana."
Dalam kasus kondisi luar biasa atau wabah sebelumnya, semua orang yang sakit mudah teridentifikasi dan langsung dikarantina, tapi tidak demikian halnya dengan SARS-CoV-2.
Fauci mengatakan orang-orang harus siap virus itu muncul lagi tahun depan. Itulah sebabnya para pejabat yang memerangi pandemi mendesak pembuatan vaksin dan uji klinis untuk intervensi hasil penanganan medis yang sesuai dengan yang diinginkan (terapeutik).
Berdasarkan peta sebaran yang dibuat John Hopkins University, hingga Rabu pagi, 29 April 2020, virus yang pertama kali menyabar di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina itu telah menginfeksi lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia, dengan angka kematian lebih dari 200 ribu orang.
Sumber : tempo.co