Prediksi Gelombang Kedua Virus Corona, Ilmuwan Sebut Bakal Lebih Berbahaya

Senin 27 April 2020, 14:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Risiko gelombang kedua virus Corona Covid-19 bukan omong kosong. Ilmuwan bahkan memprediksi gelombang kedua virus Corona akan lebih fatal dan berbahaya.

Melansir dari suara.com, Direktur CDC Robert Redfield memperingatkan adanya kemungkinan terjadinya gelombang kedua virus corona, sebagai risiko dari pelonggaran karantina yang rencananya akan dilakukan beberapa negara. Dilaporkan Health.com, ia mengatakan ada kemungkinan bahwa serangan virus di musim dingin akan lebih sulit dari yang sudah dilalui.

Gelombang kedua wabah pernah terjadi pada saat pandemi flu Spanyol tahun 1918 yang membunuh sejumlah total 50 juta orang. Pandemi tersebut mengalami tiga kali gelombang, yang kedua lebih mematikan dari yang pertama.

Pandemi virus flu lainnya yang juga mengalami gelombang kedua adalah pandemi flu burung H1N1 tahun 2009, yang mulai di bulan April dan memulai gelombang keduanya di musim gugur.

Banyak pakar yang setuju dengan Robert bahwa gelombang kedua virus corona tidak terelakkan. Salah satunya Amesh A. Adalja, MD, ilmuan senior di Johns Hopkins Center for Health Security, yang mengatakan virus manusia yang menyebar tidak akan hilang tanpa adanya vaksin.

Gelombang kedua memiliki karakteristik mirip gelombang laut, saat gelombang pertama datang dan naik tinggi, dan kemudian menurun dan mengenai pantai.

"Ini adalah saat seluruh negara melihat angka tertinggi mereka dan mulai menurun," kata pakar kesehatan masyarakat, Carol A. Winner, MPH.

Gelombang kedua kemudian datang tak jauh di belakangnya, tidak terlalu tinggi, namun bisa lebih besar atau lebih kecil. Hal ini bergantung dari seberapa sukses upaya perlindungan dan pencegahan yang ada, seperti kebersihan diri dan social distancing.

Masih terlalu awal untuk mengidentifikasi pola Covid-19, walau Dr Adalja yakin bahwa ancaman terbesar dari gelombang kedua akan datang selama musim gugur, yakni mulainya musim flu.

Ia memperingatkan bahwa kemungkinan vaksin belum akan siap sebelum itu, sehingga hal ini akan sangat menantang bagi rumah sakit untuk dijalani.

Walaupun SARS dan MERS tidak menunjukkan adanya gelombang kedua, namun menurut Urvish Patel, MD, MPH, dari Mount Sinai Hospital menyarankan kita harus selalu siap untuk kondisi apapun.

Negara-negara tak bisa memberlakukan lockdown untuk waktu yang cukup lama karena adanya beban ekonomi dan juga dampak psikologis dari berada di rumah saja, oleh karena itu masyarakat perlu secara ketat mematuhi social distancing.

"Hingga herd immunity dari Covid-19 dari imunisasi massal dapat tercapai. Ini tak mungkin terjadi untuk enam hingga 12 bulan mendatang," tuturnya.

Ia percaya bahwa lockdown seharusnya tidak dicabut hingga pengetesan massal dimulai. Hingga saat itu tiba, Dr Patel mengatakan penting untuk tetap rutin mencuci tangan, tidak menyentuh wajah, membersihkan permukaan benda, dan tetap menggunakan masker saat berada di tempat umum.

 

Sumber : suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)