SUKABUMIUPDATE.com - Perusahaan farmasi multinasional Inggris dan Swedia, AstraZeneca, mulai uji obat diabetes untuk pasien COVID-19. Obat itu dinilai berpotensi mengurangi risiko kematian pasien dengan penyakit bawaan seperti gangguan jantung dan ginjal.
Dilansir dari tempo.co, AstraZeneca, dalam keterangan tertulisnya Kamis 23 April 2020, menyatakan memberi nama uji itu sebagai "DARE-19". Adapun jenis obat diabetes yang digunakan adalah Farxiga. Ini adalah uji obat kedua yang izinnya dikantongi perusahaan berbasis di Cambridge, Inggris, itu.
"AstraZeneca berkomitmen menemukan solusi baru memerangi COVID-19 dengan mempelajari hasil uji coba dari obat baru dan obat yang telah tersedia buatan perusahaan kami," kata Mene Pangalos, satu petinggi perusahaan biofarmasi itu.
Sebelumnya, uji juga telah dimulai dengan obat kanker Calquence. Untuk uji ini AstraZeneca bekerja sama dengan pesaingnya, GlaxoSmithKline, serta Cambridge University untuk membangun laboratorium uji COVID-19.
Sedang uji DARE-19 diselenggarakan bekerja sama dengan American Heart Institute, lembaga di bawah naungan Rumah Sakit St. Luke, Amerika Serikat. Program DARE-19 akan diikuti setidaknya oleh 900 pasien di AS dan negara-negara Eropa dengan tingkat penularan virus tinggi.
"Tujuan uji coba itu, di antaranya mengetahui kemanjuran Farxiga mengurangi risiko berkembangnya penyakit, komplikasi klinis dan kematian pada pasien COVID-19," kata AstraZeneca tanpa menyebut kapan hasil uji akan diumumkan ke publik.
Farxiga, obat yang disetujui untuk diuji biasa diresepkan untuk penderita diabetes tipe-2. Obat ini merupakan bagian dari obat anti-diabetes SGLT2-inhibitor yang mendorong ginjal mengeluarkan gula darah melalui urin. Dalam penelitian yang sudah dilakukan, obat itu menunjukkan hasil menjanjikan untuk menyembuhkan pasien diabetes dengan gangguan jantung dan ginjal.
Sumber : tempo.co