SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Corona tak mengalangi Asep Sopandi untuk berinovasi. Buktinya, pria asal Kampung Leuweng Datar, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi ini merakit bilik penyemprot cairan disinfektan otomatis.
Sesuai namanya, apabila ada seseorang yang melewati sensor pada bilik itu, maka secara otomatis mesin pemompa elektrik itu akan bekerja menyemprotkan cairan disinfektan. Kelebihan dari bilik ini adalah durasi penyemprotan disinfektannya dapat disetting.
BACA JUGA: Pelayanan SIM di Polres Sukabumi Kota Masih Dibuka, Wajib Masuk Bilik Disinfektan!
"Durasinya itungan detik. Tapi tergantung waktu yang disettingnya," ujar Asep kepada sukabumiupdate.com.
Untuk sensor sendiri terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, timer dan relay. Kemudian komponen itu dirakit lalu dihubungkan dengan pompa air DC 12 volt. Tidak ketinggal, komponen yang juga penting adalah sprey 2 buah.
BACA JUGA: Keluar Masuk Kota Sukabumi Via Terminal Ahmad Sanusi Harus Lewat Bilik Disinfektan
Adapun untuk ukuran biliknya lebar 1,5 meter, tinggi 2 meter dan panjang 2 meter. Ukuran itu cukup untuk luas untuk satu orang. Bagi Asep merakit setiap komponen menjadi sebuah sensor bukan hal yang sulit. Sebab Asep, bekerja di pabrik yang berkaitan dengan bidang elektronik. Mengenai biaya, hasil patungan dari warga sekitar.
Asep menuturkan, cairan disinfektan yang digunakan pada alat ini juga cukup ramah lingkungan. Cairan tersebut dibuat dari daun sirih yang direbus. Rencananya bilik bilik penyemprot cairan disinfektan otomatis akan tempatkan di gang menuju Masjid Jami Asyarifiyah. "Ini demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 di sekitar kampung," tandasnya.