SUKABUMIUPDATE.com - Kita tahu bahwa gejala umum untuk Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru adalah demam, pilek, batuk kering, dan sesak napas. Dilansir dari suara.com, pada beberapa pasien juga menunjukkan gejala diare.
Tak hanya itu, terkadang pasien juga memperlihatkan tanda-tanda neurologis, seperti kelemahan otot dan sakit kepala.
Tapi sekarang, ahli saraf AS mengatakan bahwa gejala Covid-19 juga termasuk tanda neurologis seperti ensefalopati hingga ataksia.
Banyak pasien juga melaporkan kelelahan parah, trigeminal neuralgia, anosmia berat dan mialgia.
Dialihbahasakan dari The Health Site, ada sebuah artikel dalam Journal of Medical Virology yang mengatakan 'semakin banyak bukti menunjukkan virus corona tidak selalu terbatas pada saluran pernapasan dan bahwa mereka juga dapat menyerang sistem saraf pusat, memicu penyakit neurologis'.
Banyak penelitian sebelumnya yang mengungkapkan virus corona baru ini dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan sel-sel saraf di otak.
Studi dari tahun 2002 dan 2003 menemukan partikel virus di dalam sel-sel otak, termasuk sel-sel di batang otak yang mengatur pernapasan.
Tetapi para ahli tidak begitu yakin bagaimana virus masuk ke otak meskipun mereka menduga bahwa itu mungkin melalui sistem pernapasan.
Berikut beberapa gejala neurologis baru dari Covid-19:
- Mialgia
Pada dasarnya adalah ini nyeri otot. Penderita juga dapat mengalami kemerahan dan pembengkakan otot di bagian mana pun dari tubuh.
Ini gejala Covid-19 yang cukup umum, banyak orang yang mungkin mengeluhkan nyeri sendi.
- Ensefalopati
Kondisi ini cukup langka pada penderita Covid-19, menyebabkan kebingungan, lesu, dan terkadang koma.
Pada 31 Maret, seorang wanita berusia 58 tahun yang dirawat di Henry Ford Health System di Detroit mengalami kondisi ini.
- Sindrom Guillain-Barre
Di Cina, seorang wanita berusia 61 tahun datang ke rumah skait dengan gejala kondisi neuropatik autoimun, yang biasa dikenal sebagai penyakit GBS. Tanda-tanda kondisi ini termasuk kelemahan pada kaki dan kelelahan yang parah.
Wanita ini tidak menderita demam, batuk, atau nyeri dada. Tapi dia punya kelemahan otot dan distal areflexia yang semakin memburuk seiring waktu. Baru kemudian dia menunjukkan gejala umum seperti batuk kering dan demam.
Sumber : suara.com