Pakar: Belum Ada Bukti Hewan Terinfeksi COVID-19 Tulari Manusia

Selasa 07 April 2020, 13:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Potensi virus corona baru COVID-19 menular ke hewan melalui manusia terjadi karena ada kecocokan reseptor dan kemampuan virus untuk bermutasi, tapi belum ada bukti virus yang ditularkan ke hewan itu akan kembali menulari manusia.

"Memang potensi itu dimungkinkan ketika kemudian bisa menyeberang ke hewan," kata pakar patologi dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Agus Setiyono ketika dihubungi di Jakarta pada Selasa, 7 April 2020.

Dilansir dari tempo.co, virus adalah mikroorganisme yang memiliki kemampuan mutasi. Dia mengambil contoh kemampuan mutasi virus influenza A penyebab flu burung, yang sama dengan Sars-CoV-2 merupakan jenis RNA, dengan kemampuan mutasi antigenic drift dan antigenic shift.

Antigenic drift adalah ketika virus mengalami perubahan kecil seiring waktu ketika bereplikasi, terakumulasi sehingga sifat antigeniknya berbeda dan tidak dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh. Antigenic shift adalah ketika terjadi perubahan mendadak yang menghasilkan jenis protein yang baru atau kombinasi protein yang baru.

Hal itu dilakukan virus untuk bertahan hidup. Virus, kata dia, akan mencari lingkungan yang sesuai untuk bisa hidup atau menyesuaikan diri.

Semua itu adalah kemungkinan dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk itu. Menurut para peneliti, Sars-CoV-2 mirip dengan virus corona yang ada di kelelawar, tapi membutuhkan inang perantara untuk menginfeksi manusia. Sejauh ini trenggiling diduga menjadi inang perantara penularan ke manusia.

Sebelumnya, seekor harimau malaya yang berada di konservasi satwa liar di Kebun Binatang Bronx di Amerika Serikat terbukti terinfeksi COVID-19 setelah melakukan kontak dengan penjaga hewan. Meski mengalami batuk tapi harimau itu diperkirakan akan segera sembuh.

Tidak hanya itu, seekor anjing di Hong Kong dan kucing di Belgia juga terinfeksi penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu.

Virus corona bukanlah hal yang langka di hewan dengan beberapa hewan terbukti memiliki jenis virus itu seperti ular dan kelelawar meski tidak membuat hewan tersebut sakit.

Prof. Agus sendiri bersama timnya juga menemukan fakta bahwa kelelawar buah di Indonesia memiliki betacoronavirus dan beberapa jenis virus lain dalam tubuhnya, meski tidak membuatnya sakit.

Fenomena penularan penyakit dari manusia ke hewan disebut dengan istilah zooanthroponosis dan biasanya terjadi karena kecocokan reseptor membuat virus itu dapat menempel ke inang di hewan dan bereplikasi atau memperbanyak diri, kata pakar mikrobiologi Sugiyono Saputra.

Meski demikian dia meminta masyarakat tidak panik karena isu hewan dapat tertular COVID-19 dari manusia.

"Tapi perlu ditekankan selain jarang terjadi tidak ada bukti yang memperlihatkan hewan yang tertular itu akan menularkan ke manusia lagi," kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)