BMKG Lapor Presiden: Cuaca Tak Bisa Bendung COVID-19 Karena ....

Sabtu 04 April 2020, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pengaruh faktor cuaca Indonesia terhadap upaya menangkal wabah virus corona COVID-19 telah menjadi perdebatan sejak awal virus itu dikhawatirkan menyebar dari Cina pada awal tahun ini. Dilansir dari tempo.co, sejumlah dokter meyakini cuaca tropis tak ramah virus corona itu--seperti halnya virus penyebab flu musiman, tapi para peneliti virus menolak mempercayainya begitu saja karena fakta virus yang masih misterius dan fakta infeksi virus yang sudah lebih dulu ditemukan di negara tetangga Indonesia.

Belakangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bergabung dengan keyakinan yang pertama. Menyatakan melakukan riset bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), BMKG menilai kondisi cuaca atau iklim dan bahkan kondisi geografi kepulauan di Indonesia relatif lebih rendah untuk risiko berkembangnya wabah COVID-19.

Lalu kenapa ditemukan kasus infeksinya di Indonesia? Hingga saat artikel ini disiapkan terhitung setidaknya hampir 2.000 angka kasus infeksi dan 181 orang meninggal karenanya. Angka-angka itu diyakini sebagian kalangan sebenarnya jauh lebih besar lagi.

Tim peneliti gabungan BMKG-UGM menduga itu akibat faktor mobilitas manusia dan interaksi sosial yang lebih kuat. Tim merekomendasikan, apabila mobilitas penduduk dan interaksi sosial benar-benar dapat dibatasi disertai dengan intervensi kesehatan masyarakat maka faktor suhu dan kelembapan udara dapat menjadi faktor pendukung dalam mitigasi atau mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati lewat siaran pers yang dibagikannya Sabtu, 4 April 2020, mengatakan bahwa riset tim diperkuat sebelas doktor di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Matematika, Mikrobiologi, dan Kesehatan Masyarakat UGM. Mereka melakukan kajian berdasarkan analisis statistik, pemodelan matematis, dan studi literatur tentang pengaruh cuaca dan iklim dalam penyebaran COVID-19.

“Hasil kajian telah disampaikan kepada Presiden dan beberapa kementerian terkait pada 26 Maret 2020,” katanya.

Hasil kajian menunjukkan sebaran kasus COVID-19 saat outbreak gelombang pertama berada pada zona iklim yang sama yaitu pada posisi lintang tinggi atau wilayah subtropis. Kesimpulan sementara menyatakan bahwa negara-negara dengan lintang tinggi cenderung mempunyai kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tropis.

Lalu, kondisi udara ideal untuk virus corona diketahui adalah temperatur sekitar 8-10 Celsius dan kelembapan 60-90 persen. Artinya dalam lingkungan terbuka yang memiliki suhu dan kelembaban tinggi merupakan kondisi lingkungan yang kurang ideal untuk penyebaran penyakit itu.   Para peneliti itu menyimpulkan bahwa kombinasi dari temperatur dan kelembapan relatif sudah cukup memiliki pengaruh dalam penyebaran transmisi COVID-19.

Penelitian lain juga menemukan penyebaran optimum COVID-19 pada suhu yang sangat rendah 1–9 Celsius. Artinya semakin tinggi temperatur, maka kemungkinan adanya kasus COVID-19 harian akan semakin rendah.

"Serupa dengan virus influenza, virus Corona ini cenderung lebih stabil dalam lingkungan suhu udara dingin dan kering. Kondisi udara seperti itu juga dapat melemahkan host immunity seseorang dan mengakibatkan kerentanan terhadap virus," bunyi hasil riset.

Peneliti yang memprediksi dengan model matematis dan memasukkan kondisi demografi manusia dan mobilitasnya juga menyimpulkan bahwa iklim tropis dapat membantu menghambat penyebaran virus tersebut. Model yang sama juga menjelaskan bahwa terhambatnya penyebaran virus dikarenakan kondisi iklim tropis dapat membuat virus lebih cepat menjadi tidak stabil.

"Akibatnya penularan virus corona dari orang ke orang melalui lingkungan iklim tropis cenderung terhambat, dan akhirnya kapasitas peningkatan kasus terinfeksi untuk menjadi pandemik juga akan terhambat."

Sayangnya, semua itu bukan penentu jumlah temuan kasus infeksi terutama setelah outbreak gelombang kedua. Tim BMKG-UGM  menyatakan meningkatnya kasus pada gelombang kedua saat ini di Indonesia tampaknya lebih kuat pengaruh pergerakan atau mobilitas manusia dan interaksi sosial.

Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa dengan suhu rata-rata berkisar antara 27-30 derajat Celsius dan kelembapan udara berkisar antara 70–95 persen sebenarnya merupakan lingkungan yang cenderung tidak ideal untuk outbreak COVID-19. Namun fakta menunjukkan bahwa kasus Gelombang ke-2 COVID-19 telah menyebar di Indonesia sejak awal Maret 2020. 

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).