SUKABUMIUPDATE.com - Tak adanya kepastian kapan Liga 1 Indonesia akan kembali bergulir membuat pola latihan beberapa klub tak berjalan sesuai dengan rencana. Dilansir dari tempo.co, pelatih fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya, misalnya, mengalami kesulitan untuk mengukur secara saksama kondisi fisik anak asuhannya.
“Memang dalam kondisi seperti ini tidak mudah melihat kondisi pemain di tengah pandemi corona,” ucap Yaya, Rabu lalu. “Kami akan tetap berkomunikasi dengan baik melalui program latihan maupun feedback yang kami berikan.”
Sejauh ini penggawa Maung Bandung—julukan Persib—melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing. Materi latihan diberikan tim pelatih melalui video berdurasi pendek yang berisi gerakan-gerakan yang harus dipraktikkan para pemain Persib.
Selain itu, Yaya mengatakan tetap menjalin komunikasi dengan para pemainnya melalui panggilan video WhatsApp. Hal itu dilakukan untuk melihat perkembangan kondisi fisik anak-anak asuhannya.
“Yang terpenting adalah bagaimana para pemain mengerti program yang diberikan, kemudian pemain tahu bagaimana melaksanakan program itu dengan baik. Sebab, program yang kami gulirkan tidak semata-mata berdasarkan periodisasi," kata dia.
Sejak wabah Covid-19 menghantam Indonesia pada awal Maret lalu, semua klub penghuni Liga 1 meliburkan para pemainnya, termasuk Persib. Namun kesulitan yang dialami klub adalah tidak ada kepastian kapan kompetisi Liga 1 akan kembali bergulir.
“Kami berusaha mengatur program yang kami berikan, bukan berdasarkan program kami sendiri, seperti recovery latihan, tapi dalam satu minggu ini pemain membuat latihan sendiri. Mereka berlomba memberikan video latihan sendiri," ucap Yaya.
Meski para pemain diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar memastikan honor para pemain pada Maret lalu bakal dibayar penuh.
“Kalau untuk gaji bulan Maret, masih full. Tidak tahu untuk bulan depan, (menunggu) bagaimana ngambil kesimpulan. Mudah-mudahan saja masih bisa memberikan full gaji untuk bulan depan,” ucap Umuh di Bandung.
Meski begitu, Umuh mengaku tidak menutup kemungkinan honor anak asuhannya akan disunat untuk beberapa bulan ke depan. Sebab, kata dia, manajemen mungkin akan membahas lebih lanjut ihwal masalah honor pemain di tengah libur kompetisi. "Nanti sekiranya (libur), ini bisa jadi lama. Ada kebijakan perubahan."
Kemungkinan terburuknya, kata dia, jika kompetisi Liga 1 diliburkan lebih lama atau malah dihentikan, Persib akan mengambil langkah untuk membubarkan pemainnya sampai ada kejelasan kapan kompetisi akan kembali bergulir.
“Otomatis kita bubarkan dulu saja. Pasti kontrak (pemain) juga dibatalkan dulu. Semua sesuai dengan aturan dari PSSI, kan sudah ada klausulnya. Nanti kami ikuti aturan yang sudah dibuat oleh PSSI. Ya, karena kami pun juga menginduk ke PSSI," ucap Umuh.
Adapun urusan yang berkaitan dengan beberapa sponsor Persib, menurut Umuh, ada kemungkinan akan dilakukan peninjauan ulang, bahkan bisa saja sampai berhenti menjadi sponsor Persib karena status kompetisi yang dihentikan sementara.
"Manajemen juga tidak mungkin memaksa sponsor harus bayar. Dari sponsor yang sudah diberikan kepada Persib pun juga tidak mungkin diambil lagi,” kata dia. “Semua harus saling pengertian saja.”
Sumber: Tempo.co