SUKABUMIUPDATE.com - Sekelompok astronom mendeteksi adanya ledakan kolosal di luar angkasa, yang diklaim lima kali lebih besar ketimbang ledakan apapun yang terjadi di alam semesta.
Dilansir dari suara.com, setelah diselidiki, para astronom menyimpulkan bahwa ledakan besar itu berasal dari lubang hitam super masif yang berjarak 390 juta tahun cahaya dari Bumi. Saking besarnya, peristiwa ini bahkan meninggalkan jejak besar di kluster galaksi Ophiuchus.
"Ledakan ini mirip dengan bagaimana letusan gunung St Helena di 1980 merobek puncak gunung itu," ujar pemimpin riset, Simona Giacintucci dari Naval Research Laboratory Washington, sebagaimana dilansir laman BBC, Minggu (1/3/2020).
Terkait alasan ledakan tersebut, lubang hitam dikenal memiliki kemampuan untik menarik materi, bahkan bintang yang terlampau dekat pun berpotensi tersedot. Akan tetapi, mereka juga bisa melepaskan jumlah materi yang besar yang mengakibatkan adanya ledakan energi di sekitarnya.
"Kami telah melihat ledakan di pusat galaksi sebelumnya, tapi yang satu ini sangat sangat masif," tutur Melanie Johnston-Hollitt dari International Centre for Radio Astronomy Research.
"Kita tidak tahu mengapa bisa sangat besar letusannya. Tapi kejadian ini berlangsung perlahan, seperti ledakan dalam tayangan lambat yang terjadi selama ratusan juta tahun," imbuhnya.
Ketika menemukan ledakan itu, astronom menggunakan perangkat canggih Chandra X-Ray Observatory yang dibantu dengan teleskop milik European Space Agency, Murchison Wide Array di Australia, dan Giant Metrewave Radio Telescope di India. Saat ini, ledakan tersebut telah berakhir. Penemuan ini sendiri telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Astrophysical Journal.
Sementara itu, kluster Ophiucus yang menjadi lokasi ledakan tersebut diketahui terdiri dari ribuan galaksi. Sedangkan pada bagian pusatnya diketahui terdapat lubang hitam raksasa.
Anehnya, potensi adanya ledakan sebenarnya sudah terdeteksi pada tahun 2016, berdasarkan pengamatan dari teleskop Chandra. Saat itu, astronom Norbert Wernet melihat penampakan rongga di gas panas yang sepertinya diakibatkan aliran dari lubang hitam.
Tapi lubang itu begitu besar sehingga membutuhkan begitu banyak energi untuk membentuknya sehingga dianggap tidak mungkin terjadi. Namun empat tahun berselang, energi itu terakumulasi yang mengakibatkan ledakan kolosal.
"Ini terjadi di salah satu kluster galaksi terdekat. Klaim yang luar biasa butuh bukti luar biasa juga dan observasi yang dilaporkan di jurnal ini menyediakan bukti yang dulu kurang," tutup Werner.
Sumber : suara.com