SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini, para ilmuwan Ukraina mengambil foto terjadi fenomena unik di Antartika. Dilansir dari suara.com, tumpukan salju di sekitar pangkalan mereka di Antartika, memerah, seolah berlumur darah.
Bukan tanpa alasan, para ilmuwan itu mengungkapkan alasan sains di baliknya. Pangkalan Penelitian Vernadsky yang terletak di titik Marina di Pulau Galindez Kepulauan Argentina dulu dimiliki oleh Inggris, tetapi dijual ke Ukraina dengan harga 1 poundsterling pada 1996.
Sekarang menjadi rumah bagi Pusat Ilmiah Nasional Ukraina di Antartika, yang mengatakan bahwa warna merah dihasilkan oleh ganggang yang diidentifikasi sebagai Chlamydomonas nivalis yang dikenal sebagai penyebab fenomena yang disebut sebagai 'salju semangka' atau 'salju darah'.
Salju darah di Antartika. | Sumber Foto: Facebook
Sebagaimana dilansir laman Metro.uk Chlamydomonas nivalis adalah spesies ganggang hijau yang mengandung pigmen merah sekunder yang melindunginya dari radiasi ultraviolet, dan tidak seperti kebanyakan ganggang air tawar, ia tumbuh subur di dingin dan khususnya air beku.
Warna merah menyerap sinar matahari, melelehkan salju yang pada gilirannya memberikan lebih banyak air untuk tumbuh ganggang.
Menurut para ilmuwan, cuaca hangat yang tidak sesuai musim di Antartika telah memicu kedatangan awal fenomena tersebut. Selama beberapa bulan musim dingin, ganggang tetap tidak aktif tetapi di musim semi, peningkatan kadar cahaya, air lelehan dan nutrisi merangsang perkecambahan.
Sumber: Suara.com