SUKABUMIUPDATE.com - Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat, NASA, telah menyiapkan cara untuk menyelamatkan umat manusia di Bumi. Seorang ilmuwan di NASA, Cathy Plesko, mengungkapkannya dalam sebuah wawancara yang dikutip dari situs Express pada akhir pekan lalu.
Pertama kali diumumkan NASA pada 2016, Kantor Koordinasi Pertahanan Planet disebutkannya menjadi bagian dari Divisi Ilmu Planet NASA yang bertugas menghadapi kemungkinan-kemungkinan sebab kepunahan Bumi. Tugasnya membuat katalog dan melacak Potential Hazardous Objects (PHO) seperti asteroid dan komet.
Melalui kanal YouTube, Wired, Plesko mengungkapkan rincian proyek dari kantor kooordinasi pertahanan planet tersebut. Termasuk menerangkan kenapa itu menjadi sangat penting. "Kami menggunakan superkomputer untuk memodelkan apa yang terjadi ketika asteroid atau komet menghantam Bumi dan cara menghentikannya," ujarnya.
Pemodelan diharap membantu manusia di Bumi mempersiapkan dengan lebih baik masa depannya. Seperti halnya ketika duduk di pesawat, kata Plesko, petugas akan memberitahu tentang masker oksigen, dan lainnya.
Layaknya film Armageddon yang menceritakan hancurnya sebuah kota karena hujan meteor. Pagi hari kota Chelyabinsk, 900 km sebelah timur dari Moskow dan dekat dengan perbatasan Kazakhstan dihujani sejumlah meteor. dailymail.co.uk
“Kami belajar dari berlatih, kami belajar dari kesalahan kami," kata Plesko menerangkan. "Kami melakukan ini sekarang, karena ini adalah pertama kalinya kami benar-benar mampu melakukan ini."
Selain melacak potensi obyek luar angkasa yang membahayakan Bumi, Plesko dan timnya juga menjalankan simulasi jika ancaman seperti itu lolos diketahui. Ini untuk mempelajari kemungkinan mengalihkan batuan ruang angkasa tersebut, sambil juga melihat konsekuensi dampaknya.
Plesko mengatakan, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum NASA benar-benar yakin dapat membelokkan asteroid. Menurutnya, siapapun tidak bisa menangkis tornado atau badai, dan tidak bisa menutup peluang gempa bumi, tapi berbeda dengan asteroid atau komet.
"Beberapa hal yang masih perlu kami pelajari tentang bagaimana benda-benda ini dikomposisikan, dan bagaimana mereka merespons dampak kinetik, atau malah nuklir atau laser saat coba dibelokkan," kata Plesko.
Di antara obyek bahaya bagi Bumi adalah Asteroid 101955 Bennu, atau secara resmi dikenal sebagai 1999 RQ36. Asteroid ini terdaftar di Sentry Risk Table dengan peringkat kumulatif tertinggi kedua pada Skala Dampak Bahaya Teknis Palermo. Seperti dalam film sains fiksi Armageddon, para peneliti telah memperingatkan NASA bahwa asteroid itu dapat menghancurkan Bumi jika mereka tidak bertindak.
Menurut studi ilmuwan Maria Eugenia Sansaturio, asteroid 1999 juga dapat berdampak pada Bumi. Sansaturio memperingatkan dalam sebuah laporan di jurnal tentang tata surya, Icarus, bahwa ada peluang bagus untuk menyerang asteroid itu.
NASA menjawab isi laporan itu dengan mengerahkan pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx untuk mengetahui lebih jauh batuan yang dimaksud Eugenia. Pesawat menghabiskan dua tahun mengejar benda langit itu sebelum mengorbitnya selama dua tahun dan mengambil sampel.
Sumber: Tempo.co