SUKABUMIUPDATE.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat memprediksi bunga rafflesia jenis Arnoldii yang berada di Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya bakal mekar dengan ukuran terbesar di dunia dalam satu minggu ke depan.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Rabu, mengatakan ukuran bunga ini akan mengalahkan rekor bunga Rafflesia jenis Tuaan-mudae di Marambuang, Kecamatan Palembayan pada 2017.
"Di Marambuang bunga rafflesia memiliki diameter 107 sentimeter dan berdasarkan catatan yang pernah ditemukan di dunia, karena sebelumnya bunga rafflesia yang terbesar pernah tumbuh dan mekar di Filipina dengan diameter 100 centimeter," katanya.
Ia mengatakan, knop rafflesia Simpang Dingin saat ini memiliki diameter sudah hampir 100 centimeter, sehingga saat mekar bisa lebih besar lagi.
Bunga rafflesia itu bakal mekar satu minggu ke depan, karena sudah melihatkan tanda-tanda kemekaran setelah knop berwarna merah.
"Saya memprediksi bunga itu mekar menjelang akhir tahun sampai awal 2019," katanya.
Ade mengatakan, di lokasi ada beberapa knop bunga langka akan mekar di dua tempat titik populasi dengan jarak 100 meter.
Di titik pertama, ada lima knop yang akan mekar, satu yang sudah mekar sempurna pada hari ketujuh dengan diameter 70 centimeter.
Selain itu ada 12 knop yang masih kecil yang akan mekar beberapa bulan ke depan.
"Lokasi itu juga ada bunga rafflesia yang sudah mekar sempurna beberapa bulan dan kelopak sudah berwarna hitam," katanya.
Di titik kedua, ada tiga knop yang akan mekar sempurna selama satu bulan ke depan. Selain itu juga ada enam knop yang masih kecil dan dua knop yang sudah melewati fase mekar sempurna.
"Kita telah memasang papan informasi dan larangan agar tidak merusak karena dilindungi Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," tambahnya.
Di Agam terdapat 13 titik sebaran populasi bunga rafflesia yang sebagian besar terdapat di daerah sekeliling Danau Maninjau di enam nagari atau desa adat. Ke enam nagari itu yakni, Nagari Koto Kaciak, Tanjung Sani, Paninjauan, Matua Mudiak, Maninjau dan Duo Koto.
Sumber: Tempo.co