SUKABUMIUPDATE.com - Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat NASA di Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) melacak sebuah asteroid yang berpotensi berbahaya yang akan melewati Bumi setelah Natal, 26 Desember 2019.
Para astronom NASA memperkirakan batu itu terbang menuju Bumi dengan kecepatan sangat tinggi, lebih dari 27.400 mph. Batu itu akan muncul di sudut ruang Bumi sekitar 7,54 pagi GMT (14.45 WIB). Para astronom menamai batu itu Asteroid 2000 CH59.
Berdasarkan prediksi NASA, batu itu cukup besar untuk meratakan seluruh benua seandainya itu menabrak planet kita. Badan antariksa AS memperkirakan ukuran CH59 berkisar antara 918 kaki hingga 2,034 kaki (280m hingga 620m). Asteroid di batas atas perkiraan itu sebanding tingginya dengan Menara Sears Chicago.
Namun, bahkan di ujung bawah perkiraan, batu ruang angkasa yang mengesankan itu cukup besar untuk mengancam jutaan nyawa tak berdosa. "Asteroid yang berpotensi berbahaya itu berukuran sekitar 150 meter - hampir 500 kaki - atau lebih besar, kira-kira dua kali lebih besar dari tingginya Patung Liberty," kata NASA, dikutip Express, baru-baru ini.
Asteroid akan mendekati orbit Bumi dalam jarak 7,5 juta kilometer - sekitar 4,6 juta mil. Sebagai perbandingan, ketika Mars dan Bumi berada pada jarak terdekat, jaraknya sekitar 53 juta kilometer - sekitar 33 juta mil.
NASA terus mengawasi asteroid di sekitar Bumi karena potensi destruktif mereka. Ketika batu selebar 10 km melanda Bumi 66 juta tahun yang lalu, dampaknya memicu kepunahan massal yang mengakhiri masa pemerintahan dinosaurus.
Namun, asteroid yang jauh lebih kecil telah menyebabkan kekacauan besar ketika mereka menabrak Bumi di masa lalu. Pada 2013, misalnya, batu selebar 20 m (65,6 kaki) memasuki atmosfer Bumi tanpa terdeteksi dan meledak di Rusia.
Ledakan udara yang dihasilkan meteor Chelyabinsk menyebar dalam radius yang luas, merusak ribuan bangunan dan melukai lebih dari 1.000 orang dengan pecahan jendela pecah.
Asteroid CH59, 31 kali lebih besar dari meteor Chelyabinsk, tapi kabar baiknya adalah NASA tidak berharap batu itu akan menabrak Bumi. Pada Boxing Day, batu itu diperkirakan akan meleset dari planet kita dengan margin aman sekitar 0,04874 unit astronomi (au).
Satu unit astronomi menggambarkan jarak antara Bumi dan Matahari, sekitar 93 juta mil (149,6 juta km). "Ketika mereka mengorbit Matahari, NEO kadang-kadang dapat mendekati dekat ke Bumi," kata NASA. "Perhatikan bahwa bagian dekat secara astronomis bisa sangat jauh dalam istilah manusia: jutaan atau bahkan puluhan juta kilometer."
Asteroid CH59 akan kehilangan Bumi pada Boxing Day dari jarak sekitar 4,5 juta mil (7,29 juta km). Setelah itu, batu itu akan mendekati Venus pada 10 September 2020. Kemudian akan mengunjungi Bumi lagi pada 23 Maret 2021.
Sumber: Tempo.co