Ilmuwan Teliti Permukaan Air Laut 125 Ribu Tahun Lalu, Hasilnya?

Senin 11 November 2019, 20:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Penelitian terbaru mengungkapkan permukaan air laut naik 10 meter sejak periode hangat terakhir Bumi 125 ribu tahun lalu. Penelitian yang terbit dalam Nature Cummunication mengungkapkan es mencair pertama kali di Antartika, kemudian di Greenland beberapa ribu tahun berselang.

Ilmuwan meneliti perubahan kimia dalam fosil plankton di sedimen laut dari Laut Merah, yang terkait perubahan permukaan laut. Bersama dengan bukti air lelehan di sekitar Antartika dan Greenland, catatan ini mengungkapkan seberapa cepat permukaan laut naik dan membedakan antara kontribusi lapisan es yang berbeda.

Siklus bumi terdiri dari periode glasial dingin, atau zaman es, ketika sebagian besar dunia ditutupi lapisan es. Periode interglasial yang lebih hangat ketika es mencair dan permukaan laut naik, demikian Amp.scroll, baru-baru ini.

Kehilangan es awal di Antartika terjadi ketika Samudra Selatan menghangat pada awal interglasial. Air lelehan ini mengubah cara lautan bersirkulasi, yang menyebabkan pemanasan di wilayah kutub utara dan memicu pencairan es di Greenland.

Dalam penelitian itu diketahui bahwa mencairnya es di Antartika adalah pendorong utama kenaikan permukaan laut dalam periode interglasial terakhir, yang berlangsung sekitar 10.000 tahun. Naiknya permukaan laut menjadi salah satu tantangan besar bagi manusia yang ditimbulkan perubahan iklim.

Bumi saat ini berada dalam periode interglasial yang dimulai sekitar 10.000 tahun lalu. Namun, emisi gas rumah kaca selama 200 tahun terakhir menyebabkan perubahan iklim yang lebih cepat dan ekstrem dari pada yang dialami selama interglasial terakhir.

Peneliti memeriksa data dari interglasial terakhir, pada 125 ribu hingga 118 ribu tahun lalu. Temperatur hingga satu derajat Celcius lebih tinggi dari hari ini - mirip dengan yang diproyeksikan untuk waktu dekat.

Permukaan air laut rata-rata global saat ini diperkirakan akan naik lebih dari 3 mm per tahun. Tingkat ini diproyeksikan akan meningkat dan total kenaikan permukaan laut pada 2100 - relatif terhadap tahun 2000 - diproyeksikan mencapai 70 cm sampai 100 cm tergantung pada emisi gas rumah kaca.

Proyeksi semacam itu biasanya mengandalkan catatan yang dikumpulkan abad ini dari alat pengukur pasang surut, dan sejak 1990-an dari data satelit. Sebagian besar proyeksi tidak menjelaskan proses alami utama - ketidakstabilan tebing es - yang tidak diamati dalam catatan instrumental singkat.

Inilah sebabnya mengapa pengamatan geologis sangat penting. Ketika es mencapai lautan, ia menjadi beting es mengambang yang berakhir di tebing es. Ketika tebing-tebing ini menjadi sangat besar, mereka menjadi tidak stabil dan dapat dengan cepat runtuh.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:02 WIB

Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Peristiwa kakak tewas di tangan adik, bikin geger kampung Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi
TKP pembacokan di kampung sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 13:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-24 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)
Life22 Februari 2025, 11:15 WIB

5 Tips Ampuh Agar Puasa Kamu Lancar Tanpa Lemas dan Lapar

Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, termasuk lapar dan haus. Namun, bagi sebagian orang, puasa bisa membuat tubuh terasa lemas dan lapar, terutama saat beraktivitas di tengah hari.
Ilustrasi Lemas dan Lapar Saat Menjalankan Ibadah Puasa (Sumber : Freepik/@onlyyouqj)