SUKABUMIUPDATE.com - Gagal mendarat di Bulan tidak membuat India patah arang untuk menjelajahi luar angkasa. Bahkan, Negeri Bollywood kini lebih berani untuk mengeksplorasi destinasi baru, yaitu planet Venus.
Saat ini, ilmuwan dan insinyur yang tergabung dalam Indian Space Research Organisation (ISRO) telah mengajukan proposal rencana mereka untuk menjelajahi Venus kepada pemerintah India.
Mereka meminta bantuan pemerintah setempat untuk mendanai proyek bernilai tinggi ini. Salah satu isi proposal yang diajukan ISRO adalah pembuatan pesawat antariksa yang akan membawa lebih dari selusin instrumen.
"Tujuan utama adalah untuk memetakan permukaan Venus," ujar seorang ilmuwan ISRO, Nigar Shaji, seperti dikutip dari Space.com pada Minggu (10/11/2019).
Nigar Shaji melanjutkan, pengorbit Venus saat ini tengah dirancang ISRO agar bisa membuat dataset Venus dalam waktu sekitar satu tahun. Selain memetakan permukaan Venus, misi ini juga akan mengidentifikasi hotspot vulkanik yang tersebar di seluruh Venus.
"Instrumen di atas pesawat ruang angkasa juga akan mempelajari atmosfer planet dan ionosfer, serta bagaimana Venus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya," imbuh Nigar Shaji.
ISRO sendiri telah mengidentifikasi 16 instrumen yang diajukan kepada pemerintah India yang nantinya disiapkan untuk pemantauan awan, mengidentifikasi sambaran petir, mempelajari aliran udara, hingga mengukur partikel plasma bermuatan tinggi yang melewati Venus dalam perjalanan keluar dari Matahari.
Sedangkan beberapa instrumen lainnya berasal dari kemitraan internasional, tiga di antaranya berdasarkan rujukan para ilmuwan Amerika Serikat. Namun menurut Nigar Shaji, ISRO memahami bahwa pendanaan untuk instrumen itu tidak layak, sehingga ketiganya tidak akan ikut diterbangkan.
Jika pengajuan misi disetujui, pesawat antariksa India ke Venus akan meluncur pada Juni 2023 dengan menumpangi Geosynchronous. Sebagai informasi, Geosychronous adalah jenis tunggangan serupa yang digunakan dalam misi peluncuran Chandrayaan-2 India ke Bulan.
Sumber: Suara.com