SUKABUMIUPDATE.com – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi yang diprediksi terjadi di perairan Selatan Indonesia, Jawa Barat termasuk Sukabumi. Ketinggian gelombang di wilayah ini bisa mencapai 4 meter dan berbahaya bagi aktivitas pelayaran, khususnya nelayan dengan perahu kecil.
Dalam website resmi BMKG, disebutkan terdapat pola sirkulasi udara di Selat Karimata bagian selatan dan Teluk Cendrawasih. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 4 - 15 knot.
BACA JUGA: Lima Hari Diterjang Gelombang Tinggi, Perairan Ujunggenteng Kini Normal
Sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Selatan dengan kecepatan 4 - 25 Knot, selatan Banten dan sejumlah perairan di wilayah selatan. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
"Tinggi gelombang 2.50 - 4.0 m (tinggi) berpeluang terjadi di perairan barat P Simeulue-Kepulauan Mentawai, Enggano Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-lombok-alas bagian selatan, Samudra hindia barat Sumatera dan Samudra hindia selatan Jawa Timur hingga NTT,” tulis BMKG.
BACA JUGA: Diterjang Angin Kencang dan Gelombang Tinggi, Nelayan Ujunggenteng Libur Melaut
Peringatan dini ini dirilis Sabtu kemarin dan berlaku hingga Selasa besok (8/10/2019). BMKG meminta perhatian risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tutup rilis BMKG.