SUKABUMIUPDATE.com - Aktor Mathias Muchus mengatakan ada satu peran yang dianggapnya paling sulit. Pria yang sudah 39 tahun berkiprah di dunia seni peran, ini mengaku baru saja menyelesaikan satu peran yang susah tersebut.
"Yang paling susah ternyata berperan jadi mayat," ujar Mathias Muchus dalam konfrensi pers film Lampor di Epicentrum XXI, Jakarta Kamis, 3 Oktober 2019. Mathias berperan sebagai Jamal, seorang juragan tembakau asal Temanggung yang melakukan persugihan agar kaya raya.
Di film garapan Guntur Soeharjanto ini, Mathias Muchus dituntut menjadi mayat. Dia dibungkus kain kafan dan harus berakting hidup kembali saat itu. "Ini perjuangan keaktoran saya yang paling berat," kata dia.
Menjadi mayat ternyata merupakan pengalaman yang berkesan untuk Mathias Muchus di film Lampor. Ia pun memuji film ini sebagai film horor yang naik kelas. Musababnya, penggarapan konten, para aktor, dan aktris yang terlibat, sampai efek yang diterapkan begitu serius.
Film Lampor diangkat dari kisah legenda urban Lampor dari Temanggung, Jawa Tengah. Pada era 1980-an Lampor begitu ditakuti masyarakat, sehingga mereka tak berani keluar rumah setelah matahari terbenam.
Produser Chand Parwez mengatakan bosan memproduksi film horor. Namun dengan cerita Lampor yang diangkat dari lenegda urban, dia tertarik untuk memproduksinya. "Selama ini film horor hanya menghadirkan teror yang tidak jelas dan tidak ada logikanya, maka saya membuat film horor yang beda," tutur dia.
Selain seramnya Lampor, Parwez juga menghadirkan kebudayaan tradisional Temanggung dalam filmnya. Kebudayaan tradisional yang muncul misalnya jaran kepang dan tutur bahasa Jawa pemainnya. Film Lampor akan tayang pada 31 Oktober 2019 di bioskop Indonesia.
Sumber: Tempo.co