Produktivitas Kerja Terganggu, Mahasiswi ini Buat Alat Pengontrol Suhu AC Berbasis Android

Sabtu 21 September 2019, 09:16 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Yuharnisa Lestari, karyawan bagian administrasi sebuah perusahaan manufaktur pakaian, di Sukabumi ini sering mengeluh dengan kenyamanan tempatnya bekerja, pasalnya, suhu ruangan kantornya sering tidak stabil karena aktivitas pekerjaannya padat, akibatnya produktivitas kerjanya jadi terganggu, tidak sendiri, rekan-rekannya pun mengeluhkan hal yang sama. 

BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Nusa Putra Ciptakan Uji Monitoring Pengering Buah Pinang

"Padahal sudah pakai air conditioner (AC) yang kapasitasnya cukup mumpuni, tapi karena aktivitasnya padat, jadinya suhu ruangan sering tidak stabil," kata dia.

Padahal di tempat kerja gadis yang biasa dipanggil Ayu ini, sudah ada standar suhu ruangan yang telah di tentukan, suhunya harus tetap stabil, tujuannya kata dia, agar produktivitas kerja tidak terganggu, "Tapi suhu ruangannya cepat naik, pengukuran suhunya masih manual memakai termometer biasa dan pengaturan suhunya juga masih manual," ujar Ayu. 

Dari pengalaman yang dialaminya dan permintaan rekan-rekan kerjanya, mahasiswa semester akhir kelas karyawan, Program Studi (Prodi) Teknik Informatika, Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi ini, kemudian memutuskan mencari solusi masalah ditempat kerjanya melalui penelitian akhir kuliahnya, judul penelitiannya ‘Penerapan Sistem Otomasi Suhu Ruangan dengan Metode Fuzzy Logic'.

Dari penelitian warga Kampung Cibolang Gang Swadaya, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi ini, tercipta alat pengukur suhu dan pengatur alat pendingin ruangan secara otomatis menggunakan metode fuzzy logic. Dengan alat yang ia bangun, pengukuran suhu ruangan dapat dimonitor melalui aplikasi di android, kemudian, menyalakan alat pendingin ruangan secara otomatis dan mengatur suhunya secara otomatis dengan kecepatan yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan.

BACA JUGA: Sensor Anti Maling Karya Mahasiswa Universitas Nusa Putra Sukabumi, Simak Cara Kerjanya

"Dengan sistem ini, suhu ruangan akan lebih terkontrol dengan baik, dapat lebih mengefisiensikan waktu pengontrolan suhu dan menghemat penggunaan listrik tentunya," terangnya. 

Ayu menghabiskan waktu tiga bulan untuk menyusun penelitian dan membangun alatnya yang terdiri dari, satu unit perangkat keras dan sebuah mobile aplikasi. Komponen utama perangkat keras alatnya, kata dia, terdiri dari sensor suhu DHT22, berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban digital yang output nya bentuk sinyal digital, sensor ini digunakan untuk pembacaan data suhu di ruangan. 

Komponen lainnya, lanjut dia, ada NodeMCU ESP8266 yaitu komponen dengan kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga sebagai koneksi internet (wifi), NodeMCU ini digunakan sebagai penghubung untuk menyambungkan alat yang di rancang dengan aplikasi android untuk memonitoring suhu nya. "Semuanya saya beli secara online," ujar dia.

"Kendalanya saat coding program alatnya supaya bekerja dengan baik dan tepat, itu perlu ketelitian dan kehati-hatian," imbuhnya.

Meskipun belum sempurna, Ayu sangat berharap alat yang telah ia bangun bisa bermanfaat untuk perusahaan tempat dia bekerja dan tempat-tempat lain yang mengalami masalah sama. "Dan unutk pengembangan alat ini, saya ingin membuatnya lebih responsif dengan menambahkan multiple sensor," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)