SUKABUMIUPDATE.com - Aplikasi cuaca di gawai berbasis android memperlihatkan wilayah Kota Sukabumi berkabut pada Selasa (17/9/2019). Padahal, sepanjang hari terpantau cuaca cerah berawan.
Kota Sukabumi memiliki alat pendeteksi kualitas udara bernama Air Quality Management System (AQMS). Alat tersebut berbentuk layar videotron yang menampilkan kualitas udara.
BACA JUGA: Mirip Kirigakure di Naruto, Kota Sukabumi Diselimuti Kabut Tebal
Namun sayangnya, alat tersebut kini tak berfungsi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi menyebut AQMS sedang dalam perawatan. Artinya, tak bisa dipastikan betul kondisi cuaca dan kualitas udara Kota Sukabumi dan sekitarnya.
"Untuk alat pendeteksi yang bernama AQMS itu aktif, tapi videotron yang digunakan untuk menampilkan hasilnya sedang dalam perawatan," ucap Kasi Pembinaan dan Pengawasan DLH Kota Sukabumi, Donny Firmansyah kepada sukabumiupdate.com.
Aplikasi cuaca di gawai berbasis android memperlihatkan wilayah Kota Sukabumi berkabut pada Selasa (17/9/2019). | Sumber Foto: Istimewa
Donny menjelaskan kurang lebih dua bulan videotron tersebut dalam keadaan tidak berfungsi. Sehingga, hasil dari deteksi AQMS tidak dapat ditampilkan.
"AQMS memantau kualitas udara ambient (sekeliling) dan ditampilkan dalam videotron, dengan beberapa parameter udara. Soal kualitas udara di Kota Sukabumi sendiri, kebanyakan dari emisi kendaraan, karena industri yang menggunakan cerobong asap jarang," jelas Donny.