SUKABUMIUPDATE.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) telah memperingatkan bahwa saat ini terdapat 878 asteroid yang berisiko menabrak Bumi dalam 100 tahun ke depan, sebagaimana dilaporkan Express, Kamis, 12 September 2019.
Peneliti asteroid dari NASA dan ESA baru-baru ini bekerja sama dalam misi pesawat ruang angkasa ambisius untuk membelokkan asteroid di ruang angkasa. Ada 878 asteroid di "daftar risiko" ESA, yang memperingatkan bahwa dampak asteroid kecil pun dapat menyebabkan "kerusakan parah pada wilayah yang dihuni".
Pada hari Selasa, ESA menulis di situs webnya: "Menurut perkiraan ESA baru-baru ini, ada 878 asteroid di "daftar risiko".
“Katalog ESA ini menyatukan semua asteroid yang kita tahu memiliki peluang 'non-nol' untuk menabrak Bumi dalam 100 tahun ke depan - artinya dampaknya, betapapun kecilnya kemungkinan, tidak dapat dikesampingkan. Dampak bahkan oleh asteroid kecil dapat menyebabkan kerusakan parah pada daerah yang dihuni."
“Inilah sebabnya ESA, bersama dengan mitra internasional, mengambil tindakan untuk mencari asteroid, mengembangkan teknologi yang dapat membelokkan mereka di masa depan dan berkolaborasi di tingkat internasional untuk mendukung langkah-langkah mitigasi,” tambah ESA.
“Kesibukan pertemuan yang akan datang akan mencakup topik-topik penting dalam pertahanan planet, termasuk uji pembelokan asteroid terencana yang pertama kali, koordinasi dan komunikasi peringatan asteroid dan bagaimana memastikan respons darurat paling efektif di lapangan. Dengan semua pekerjaan yang dilakukan, planet ini tidak pernah begitu siap untuk ancaman dampak asteroid yang sangat nyata," tulis ESA.
ESA telah menginvestasikan £ 21 juta dalam proyek-proyek seperti misi Human Exploration Research Analog (Hera), yang akan mempelajari asteroid biner Didymos, yang akan terbang melewati Bumi pada tahun 2022.
Studi seperti Hera akan membantu ESA lebih memahami bagaimana ia dapat melindungi planet kita dari serangan asteroid pembunuh.
"Kolaborasi ESA/NASA "AIDA" (Penilaian Defleksi Dampak Asteroid) akan menyaksikan pesawat ruang angkasa DART NASA menabrak dan membelokkan asteroid Didymos-B 160 m (juga dikenal sebagai Didymoon, yang lebih kecil dari sistem dual asteroid Didymos).
“Nantinya, misi Hera ESA akan mensurvei lokasi kecelakaan dan mengumpulkan data semaksimal mungkin tentang dampak tabrakan ini. Lokakarya AIDA menyatukan para peneliti asteroid dan insinyur pesawat ruang angkasa dari AS, Eropa dan di seluruh dunia untuk membahas yang terbaru dalam tes lendutan asteroid yang pertama kali ini, yang direncanakan untuk tahun 2022," tulis ESA.
Sumber: TEMPO.CO