SUKABUMIUPDATE.com - Selain menyatakan Kerajaan Sriwijaya fiktif, Budayawan Betawi Ridwan Saidi juga menyebutkan bahwa Raden Fatahillah bukan keturan Arab melainkan seorang yahudi.
Di dalam video yang sama, Ridwan Saidi yang biasa disapa Babe Ridwan menjelaskan mengenai Kerajaan Sriwijaya yang fiktif dan Raden Fatahillah seorang Yahudi dalam video berdurasi 15 menit 52 detik itu.
Babe Ridwan mengatakan bahwa Fateh (Raden Fatahillah) adalah pemimpin pasukan tentara Yahudi yang dijuluki Aladin, artinya serupa agama. Fateh datang ke Jawa untuk menyerang Pasuruan dengan kekuatan besar.
Namun, kata Babe Ridwan, dikalahkan oleh Raja Pembegal dengan pasukan panah dan tombak yang membuat sekitar 30 ribu tentara Yahudi tewas.
"Pateh ini lari ke Jakarta, dia enggak punya teman pada 1540. Dia itu Yahudi bar-bar yang kabur kerena diserang oleh kelompok kerajaan Melayu. Dia frustrasi makanya dia dijuluki Falatehan, itu bahasa Armenia yang menyerap ke bahasa Sunda artinya penyulut api. Dan tidak jelas mati di mana," kata Babeh Ridwan dalam video yang diunggah akun bernama Macan Idealis, baru-baru ini.
Pernyataan Ridwan itu ditanggapi oleh Arkeolog Universitas Indonesia Agus Aris Munandar.
"Kalau Raden Fatahillah, bagi saya sih mengikuti Mang Ayat, Prof. Ayat Rohaedi, dia bilang seorang ahli itu boleh ngomong apa saja asal ada data. Kalau tidak ada ya, pertama dia bukan ahli kedua dia pengarang itu saja. Ada datanya tidak sumbernya dari mana," ujar Agus Aris Munandar di Museum Nasional, Kamis, 29 Agustus 2019.
Peneliti Utama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo yang juga menganggap pernyataan Babe Ridwan tentang Kerajaan Sriwijaya fiktif, seperdapat dengan Agus. Bambang yang biasa disapa Tomi mempertanyakan data Babe Ridwan tentang Raden Fatahillah.
Agus yang juga Dosen di Fakultas Ilmu Budaya kembali mengatakan bahwa hal itu harus ada datanya dan terbuka untuk umum. "Artinya data harus empirik bisa diakses semua orang, itu baru valid. Kalau cuma bilang itu dari sumber yang saya tahu atau ada sumbernya. Itu kan beda lagi," tutur Agus.
"Entah engkong (Babe Ridwan) dapat data darimana, dia bisa ngomong bahwa Raden Patah atau Fatahillah orang Yahudi. Sumber yang valid, Raden Patah itu Islam yang masih keturunan Majapahit," kata Agus kepada Tempo melalui pesan pendek, Rabu, 28 Agustus 2019.
Dalam pelajaran sejarah selama ini, Raden Fatahillah adalah tokoh yang dikenal telah mengusir Portugis dari pelabuhan perdagangan Sunda Kelapa dan memberi nama daerah itu Jayakarta yang berarti Kota Kemenangan, dan kini menjadi kota Jakarta.
Sumber: TEMPO.CO