Kelelawar Gunakan Daun untuk Temukan Mangsa dalam Gelap

Minggu 04 Agustus 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Eksperimen baru di Smithsonian Tropical Research Institute (STRI) menunjukkan kelelawar dapat menggunakan indera keenamnya dengan memanfaatkan daun untuk menemukan mangsa. Temuan baru ini, diterbitkan dalam Current Biology, yang memiliki implikasi menarik bagi evolusi interaksi predator-mangsa.

"Selama bertahun-tahun, dianggap sebagai ketidakmungkinan bagi kelelawar untuk menemukan mangsa yang diam dan tak bergerak di atas daun dengan ekolokasi semata," ujar Inga Geipel, Rekan Postdoctoral Tupper di STRI, seperti dikutip laman Phys, Kamis, 1 Agustus 2019.

Tim Geipel menemukan bagaimana kelelawar mencapai hal yang mustahil. Dengan menggabungkan bukti dari eksperimen yang menggunakan perangkat biosonar untuk membuat dan mengukur sinyal buatan, dan bukti pengamatan video kecepatan tinggi kelelawar saat mendekati mangsa, pentingnya sudut pendekatan terungkap.

Menurut Geipel, kelelawar memiliki kekuatan super yang tidak dimiliki manusia. Mereka, kata Geipel, membanjiri suatu daerah dengan gelombang suara dan kemudian menggunakan informasi dari gema yang kembali untuk menavigasi.

"Daun memantulkan sinyal gema, menutupi gema yang lebih lemah dari serangga yang sedang beristirahat. Jadi di dedaunan lebat hutan tropis, gema dari daun dapat bertindak sebagai mekanisme penyelubungan alami bagi serangga, yang dikenal sebagai kamuflase akustik," kata Geipel.

Untuk memahami bagaimana kelelawar mengatasi kamuflase akustik dan merebut mangsanya, para peneliti mengarahkan gelombang suara pada daun dengan dan tanpa serangga lebih dari 500 posisi untuk membuat representasi gema tiga dimensi yang lengkap. Di setiap posisi, mereka menghitung intensitas gema untuk lima frekuensi suara berbeda yang mewakili frekuensi panggilan kelelawar.

"Saya menemukan bahwa jika suara berasal dari sudut miring lebih dari 30 derajat, suara dipantulkan dari sumber dan daun bertindak seperti cermin, seperti danau yang mencerminkan hutan di sekitarnya saat senja atau fajar," tutur Geipel. "Sudut pendekatan membuat serangga yang beristirahat terdeteksi."

Berdasarkan percobaan ini, Geipel dan rekannya memperkirakan bahwa kelelawar harus mendekati serangga yang sedang beristirahat pada daun dari sudut antara 42 dan 78 derajat. Sudut tersebut optimal untuk membedakan apakah daun memiliki serangga di atasnya atau tidak.

Selanjutnya, Geipel merekam kelelawar di stasiun penelitian Barro Colorado Island di STRI di Panama ketika mereka mendekati serangga yang diposisikan di atas daun buatan. Dengan menggunakan rekaman dari dua kamera kecepatan tinggi, Geipel merekonstruksi jalur penerbangan tiga dimensi kelelawar saat mereka mendekati mangsanya dan menentukan posisi mereka.

Dia menemukan bahwa, seperti yang diperkirakan, hampir 80 persen dari sudut pendekatan berada dalam kisaran sudut yang memungkinkan kelelawar untuk membedakan serangga dari daun.

"Studi kelelawar ini mengubah pemahaman kita tentang potensi penggunaan ekolokasi," kata Geipel. "Ini memiliki implikasi penting untuk studi interaksi predator-mangsa dan untuk bidang ekologi sensorik dan evolusi."

Sumber: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)