SUKABUMIUPDATE.com - Tiga legenda superhero komik Indonesia: Sri Asih, Si Buta dan Gua Hantu, dan Gundala, diangkat dalam bentuk perangko seri memperingati 100 tahun kelahiran Bapak Komik Indonesia Raden Ahmad Kosasih atau lebih dikenal RA Kosasih.
Asosiasi Komik Indonesia (Aksi) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama PT Pos Indonesia bekerja sama meluncurkan edisi prangko spesial edisi jagoan Indonesia dengan mengangkat profil Sri Asih, Si Buta dari Gua Hantu dan Gundala.
"Hari ini tepat 100 tahun lahir Bapak Komik Indonesia," kata ujar Commercial General Manajer Bumi Langit Corpora Andi Wijaya, Kamis, 3 April 2019.
Menurut dia, awalnya sejumlah pegiat komik Indonesia diundang untuk meeting oleh Kominfo. "Di sana kami mengusulkan tiga karakter. Alasannya, Sri Asih adalah tokoh super hero di mana kemunculannya membangkitkan komik di Indonesia," katanya.
Sri Asih merupakan karya pertama Raden Ahmad Kosasih yang bertemakan superhero dan menjadi tonggak sejarah komik Indonesia. Komik ini diterbitkan pertama kali pada 1954 oleh penerbit Meloedi. Tokoh itu adalah adisatria perempuan yang pertama muncul pada 1 Januari 1954 di Madjalah Komik.
Sri Asih menginspirasi kelahiran adisatria lainnya di dunia komik Indonesia. Sedangkan Si Buta dari Gua Hantu adalah sosok pendekar buta dari Banten yang berkeliling Nusantara untuk menegakkan keadilan dan memberantas angkara murka.
"Komik Sri Asih yang tadinya dicetak 2000 eksemplar, cetakan selanjutnya sampai puluhan ribu. Sri Asih adalah tokoh superhero pertama dan difilmkan tahun 1954. Kesuksesan Sri Asih membuat sukses para komikus yang semakin mendapat penghasilan lebih baik," kata Andi yang juga kolektor komik Indonesia.
Gundala Putera Petir adalah tokoh adisatria paling dikenal di Indonesia yang muncul pada 1969 terinspirasi oleh tokoh legenda Jawa, Ki Ageng Selo Sang Penangkap Petir. Gundala mengalahkan musuh-musuhnya dengan sejumlah kekuatan yang bersumber dari petir.
Sejak komik pertama kali terbit pada 1969, Gundala langsung menjadi tokoh cerita gambar ikon legendaris Indonesia. Gundala telah merilis 23 judul hingga 1982.
Prangko yang dirilis hadir dengan beberapa versi yakni Souvenir Shet yang berisikan 3 prangko dengan nominal Rp 10 ribu, versi standard dengan masing-masing nominal Rp 3 ribu dan sampul hari pertama yang dijual terbatas.
Menurut Ketua Aksi Faza Meonk, selain 100 tahun Raden Ahmad Kosasih, tahun ini juga merupakan 50 tahun lahirnya Gundala karya Harya Suraminata (Hasmi). Berdekatan pula, pada 2017 merupakan momen 50 tahun kelahiran Si Buta dari Gua Hantu karya Ganes TH.
"Jadi momentumnya hampir bersamaan, karena ketiga sosok karakter itu yang dipilih sebagai tonggak perjalanan panjang komik Indonesia," tutur Faza.
Sumber: Tempo