SUKABUMIUPDATE.com - Tim penelti dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura Ambon menemukan benda asing berwarna merah kehitaman pekat dan padat dalam usus ikan Mola Mola, yang mati terdampar di Pantai Ambon.
Peneliti yang dipimpin Profesor Dr. Jacobus Wilson Mosse membedah ikan itu pada Senin, 1 April 2019. Otopsi ikan juga dihadiri petugas BKSDA serta Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSDPL) Sorong Wilayah Maluku yang sejak hari pertama turun ke lokasi.
Selama hampir satu jam mereka membelah dan mengeluarkan satu persatu isi perut untuk memastikan apa penyebab kematian ikan laut dalam itu.
“Ini apa kami belum tahu, tapi ini benda asing yang ada di perut. Isi perutnya sih bersih hanya ada ini (benda asing),” kata Mosses sambil menunjukkan benda padat yang mengeluarkan bau busuk menyengat.
Benda tersebut ditemukan setelah mereka memeriksa satu persatu organ dalam tubuh ikan. Bau tidak sedap serta cairan kuning berupa minyak dalam jumlah cukup banyak keluar dari tubuh ikan.
Benda asing yang ditemukan di dalam perut ikan mola-mola, yang dibedah tim dari Universitas Pattimura, Ambon, 1 April 2019. (terasmaluku,com)
Ini merupakan tindakan pengambilan sampel yang pertama dari dua kejadian kemunculan Mola Mola. Selama proses itu tidak ditemukan adanya kotoran atau jejak sisa makanan di dalam usus. Diperkirakan kematian ikan sekitar seminggu sebab makanan telah habis diproses dan lambung kosong.
Saat usus dibuka, ada dua potong besar benda asing nyangkut di perut. Menurut Mosse penampakan fisiknya mirip dengan organ paru-paru hewan darat yang telah menyusut. “Mirip organ tubuh hewan darat ya, seperti sapi. Mungkin dibuang oleh warga hanyut dan dimakan ikan,” kata dia.
Mola Mola atau sunfish tergolong ikan yang oportunis mencari makanan. Makanan utamanya adalah ubur-ubur, morea atau cacing di dasar laut. Namun dia juga memakan apa saja yang kebetulan lewat di depan. Berdasar analisis sementara, kemungkinan benda asing itu dikenali sebagai makanannya.
Sumber: Tempo