Kemiri Sunan, Pohon Racun Pesaing Sawit untuk Biodiesel

Senin 25 Februari 2019, 23:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com  - Bentuk dan warnanya hampir seperti buah kecapi, tetapi bentuknya persegi dan mengerucut di ujungnya. Masyarakat menyebutnya kemiri sunan atau reutealis trisperma (blanco) airy shaw. Biasanya dikenal sebagai buah beracun, sehingga dijauhi.

Namun demikian, buah yang sering dipakai untuk pembasmi tikus di sawah ini ternyata mengandung minyak. Dahulu minyak kemiri sunan sering dipakai sebagai pernis dan pengawet kayu kapal. Belakangan ini, baru diketahui minyaknya bisa menjadi pengganti bahan bakar fosil.

Dengan kemampuannya menjadi minyak nabati pengganti solar, kemiri sunan semakin dilirik para periset. Menjadikannya salah satu tanaman pilihan selain kelapa sawit yang selama ini sangat diandalkan sebagai biodiesel.

Apalagi sawit telah dinilai para aktivis lingkungan sebagai perusak hutan Indonesia, yang luas tanam totalnya mencapai 14,31 juta hektare, dengan CPO yang dihasilkan untuk kebutuhan biodiesel pada 2019 sebesar 10,25 juta ton.

Kebutuhan ini memang makin meningkat karena sejak September 2018, Indonesia memberlakukan penggunaan solar yang mengandung 20 persen biodiesel (B-20) dari sawit dalam negeri untuk mengekang impor migas.

Kebijakan yang memicu protes Greenpeace, dengan alasan pemberlakuan B20 tersebut akan membuka peluang deforestasi baru sebesar 4,5 juta hektare pada 2030 dengan permintaan biofuel yang diprediksi sampai 67 juta ton.

Tidak seperti sawit yang memerlukan lahan dengan kondisi lingkungan tropis yang bagus, kemiri sunan cenderung mudah beradaptasi di lahan marjinal, seperti lahan kering relatif ekstrem dan berbatu, tanah kering masam hingga tanah pasir.

"Jadi untuk menanam kemiri sunan tidak perlu membuka hutan seperti halnya sawit," kata Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Dr Syafaruddin Deden.

Balittri sudah mengujicobakannya di lahan eks tambang timah di Bangka Belitung, eks tambang bauksit di Bintan, Kepulauan Riau, eks tambang emas di Pulau Buru, Maluku dan eks tambang batu bara di Kalimantan Timur dengan hasil bagus.

Karena kemampuannya berkembang di lahan kritis itu, menurut dia, kemiri sunan sangat potensial mensubstitusi sawit sebagai biodiesel, apalagi lahan kritis di Indonesia sangat luas, sampai 14 juta ha.

Kalahkan Sawit

Peneliti biofuel Balittri Dibyo Pranowo mengatakan, kemiri sunan memang memiliki banyak keunggulan, bukan saja dari kemampuan tumbuh dan berkembang di lahan rusak dan miskin hara, tapi juga dari produktivitasnya dan sifat lainnya.

Dibyo telah meneliti 21 tanaman penghasil biofuel dan membanding-bandingkannya, antara lain kelapa (Cocos nucifera), kesambi (Schleichera oleosa), bintaro (Cerbera manghas), jarak pagar (Jatropha curcas), kepuh (Sterculia foetida L.), kipahang laut (Pongamia pinnata), nyamplung (Calophyllum Inophyllum L) dan tentu saja sawit (Elaeis guineensis).

Dari berbagai tanaman yang ditelitinya itu, rendemen (perbandingan antara minyak mentah yang dihasilkan dan buahnya) kemiri sunan adalah yang tertinggi, bisa lebih dari 50 persen.

Bandingkan dengan sawit yang selama ini dinilai paling unggul, dengan rendemennya tidak sampai 20 persen. Selain itu usia produktif pohon kemiri sunan sangat panjang, bisa sampai 75 tahun, bahkan bisa hidup ratusan tahun.

Dari hasil riset, kemiri sunan semakin dewasa semakin produktif, dari mulai berbuah di usia 5 tahun seberat rata-rata 7,5 ton biji/ha/tahun menjadi 22 ton biji pada usia 10 tahun, lalu mencapai 43 ton/ha/tahun dalam bentuk biji pada usia 25 tahun. Tinggi kemiri sunan ini bisa mencapai 15 meter.

"Kalau dihitung sampai selesai diolah, kemiri sunan bisa menghasilkan rata-rata 8-9 ton minyak kasar /ha/tahun atau setara dengan 6-8 ton biodiesel /ha/tahun, cukup produktif," katanya.

Usia produktif sawit, mulai usia sekitar 2 tahun sampai 25 tahun saja dengan produktivitas tak sampai 25 ton tandan buah segar (TBS) /ha/tahun atau hanya 2-6 ton CPO/ha/tahun, yang harus diolah lagi menjadi biodiesel.

Rinciannya, satu pohon kemiri sunan bisa menghasilkan sekitar 150 kg biji kering per tahun. Dari 1 kg buah kemiri sunan bisa menghasilkan 0,48 kg biodiesel, dan 1 ha lahan bisa ditanami sampai 150 pohon.

Produktivitas kemiri sunan ini dinilainya juga sebagai yang terbaik dibanding tanaman penghasil biodiesel lainnya seperti kelapa, kesambi, nyamplung hingga jarak pagar.

"Sawit memang sudah lama diunggulkan untuk menghasilkan biodiesel, tapi kan pasar lebih menginginkan sawit jadi minyak goreng daripada jadi solar. Ini membuat kebijakan biodiesel selama ini terhambat. Sementara kemiri sunan tidak bisa dimakan, jadi ini juga kelebihannya, tak bersaing dengan pangan," katanya.

Balittri telah mulai meneliti tanaman kemiri sunan ini sejak 2008 dan telah mengeluarkan empat varietas unggul, kemiri sunan 1 dan 2 serta kermindo 1 dan 2 yang kegunaannya beragam.

Kelebihan lainnya, Dibyo menambahkan, tanaman kemiri sunan tahan terhadap penyakit seperti hama daun (ulat kantung), tahan tanaman pengganggu dan juga tahan busuk.

Selain itu, buah kemiri sunan juga tidak perlu dipetik, karena berguguran dengan sendirinya untuk kemudian bisa langsung diolah, sehingga biaya memanennya juga bisa lebih dihemat.

Serbaguna

"Kemiri sunan ini selain bijinya menjadi biodiesel, kulit sabutnya bisa untuk pupuk dan pestisida alami, bungkilnya untuk pakan ternak, dan produk sampingnya gliserol bisa untuk produksi sabun, serta terpentin untuk cat dan bahan oleokimia lainya, seperti halnya sawit," katanya.

Soal pengolahannya, Dibyo mengatakan, Balittri juga sudah membuatkan sejumlah prototipe mesin, dari mulai pengupasan dari tempurung, pengepresan untuk mengeluarkan minyak dari biji, hingga mesin pengolahan dari minyak kasar ke biodiesel dan pemurnian biodiesel.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas biodiesel yang dihasilkan dari minyak kemiri sunan telah memenuhi standar SNI-04-7182-2006, ujarnya, sehingga layak untuk dikembangkan lebih lanjut.

Saat ini prototipe reaktor untuk mengolah dari minyak kasar ke biodiesel tersebut telah mencapai generasi VI dengan produksi 1.500 liter per hari dan akan ditingkatkan menjadi 10.000 liter per hari mulai tahun ini.

Dengan demikian, hasil panen kemiri sunan yang telah diuji coba tanam Kementerian Pertanian ribuan hektare di sejumlah daerah itu sudah bisa diproses untuk menjadi biodiesel dan sudah siap jika diproduksi massal menyaingi sawit.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas