SUKABUMIUPDATE.com - Keinginan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dari pemilik hak suara di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI sudah muncul ke permukaan. Salah satu yang mendesak diadakannya KLB ialah Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
Umuh mengatakan tidak sedikit yang ingin menggelar KLB sebagai respons status tersangka terhadap pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Meski demikian, ia menilai, tidak mudah bagi anggota PSSI bila ingin mengadakan KLB.
"Semua ingin KLB, tapi kapan? Tidak mungkin sebelum Pilpres. Sepertinya sesudah Pilpres," ucap Umum usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham PT Liga Indonesia Baru di Jakarta, Senin, 18 Februari 2019.
Saat ini Umuh meminta kepada para pemilik suara (voters) agar mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap kasus yang menjerat Joko Driyono. Ia ingin voters menunggu kepastian dari pemeriksaan yang dilakukan Satuan Tugas Anti Mafia Bola terhadap Joko Driyono. "Kalau saya harus enak sama semua, jadi tunggu hasil konkret pemeriksaan," kata dia.
Senada dengan Umuh, Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat Tommy Apriantono menyatakan KLB berpeluang digelar usai pemilihan umum serentak. Dengan waktu yang cukup panjang, ia berharap, para voters diharapkan bisa mencari sosok yang tepat untuk memimpin federasi. "Jangan tergesa-gesa. Sudah ada pelajaran," ucapnya.
Meski demikian, Tommy akan menunggu hasil dari rapat darurat yang digelar Komite Eksekutif. Bila dari hasil pertemuan tak direkomendasikan KLB, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan voters yang akan mengusulkan KLB.
Berdasarkan Statuta PSSI pasal 30 Komite Eksekutif bisa melakukan KLB setiap saat. Namun KLB juga bisa dilakukan atas permintaan dari anggota PSSI bila mencapai 50 persen atau 2/3 dari jumlah delegasi.
Sumber: Tempo