SUKABUMIUPDATE.com - Setelah tembus satu juta penonton, Film Keluarga Cemara memborong banyak apresiasi di ajang penghargaan film Piala Maya. Film tersebut berhasil menang di beberapa kategori penghargaan.
Penghargaan pertama untuk kategori sutradara berbakat diterima Yandy Laurens yang menggarap kisah keluarga Euis dan Ara tersbeut. Menurutnya, berhasilnya film tersebut berkat kolaborasi yang luar biasa. "Proses pembuatan film yang menyenangkan, banyak hal ke depan yang dapat dikolaborasi lagi," ujar dia di Hotel Wyndham Casablanca, Jakarta, Sabtu, 19 Januari 2019.
Berikutnya, penulis skenario Gina S. Noer juga mendapatkan penghargaan sebagai Skenario adaptasi terpilih Piala Maya. Menurutnya, kolaborasi bersama Aswendo Atmowiloto, penulis aslinya, dilakukan dengan lancar. Dia juga menuturkan Aswendo membebaskannya untuk berkarya dengan cerita Keluarga Cemara.
Dari segi musik, film Keluarga Cemara juga menjuarai Lagu Tema Terpilih Piala Maya. Lagu tersebut merupakan ciptaan Hari Cahyono, dia ingin menginspirasi keluarga Indonesia. "Mudah-mudahan lagu Keluarga Cemara menjadi lagu wajib keluarga bahagia," kata dia.
Penata musik film ini, Ifa Fachir juga memenangkan kategori Tata Musik Terpilih Piala Maya. Ifa begitu bahagia mendapatkan penghargaan ini, di atas panggung diapun memberikan salam khas Keluarga Cemara.
Pemain film Keluarga Cemara yang berhasil mendapatkan penghargaan ialah Ahisty Zara alias Zara JKT 48. Dia mendapatkan Aktris Remaja Terpilih Piala Maya. Zara pun berterimakasih kepada seluruh fans dan pendukung film Keluarga Cemara.
Dalam pembuatan film ini, empu cerita Keluarga Cemara, Arswendo mengaku ingin menginspirasi masyarakat agar hidup jujur lewat kisah Keluarga Cemara. Kejujuran, kerja keras, dan keceriaan seakan-akan jadi penawar kesusahan keluarga Abah dalam menjalani hidup yang pas-pasan. "Saya ingin masyarakat Indonesia hidup jujur. Ketika dia lagi enggak punya duit, menemukan dompet di becak, dia kembalikan ke pemiliknya," kata dia.