Potensi Tsunami di Palabuhanratu Mirip Palu? Ahli ITB Teliti Gempa Selatan Jawa

Sabtu 12 Januari 2019, 06:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Memasuki pekan kedua Januari 2019 serangkaian gempa bermunculan di perairan selatan Jawa, terutama di sekitar wilayah Jawa Barat.Para ahli mengkhawatirkan potensi tsunami dari Samudera Hindia tersebut.

Peneliti gempa selatan Jawa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Rahma Hanifa memiliki catatan khusus tentang daerah daerah yang perlu diwaspadai karena gelombang tsunaminya berpotensi tiba lebih cepat. "Misalnya daerah Ujung Kulon, juga daerah Palabuhan Ratu," kata Rahma dikutip dari tempo.co (9/1/2019). 

Di sana terdapat Sesar Cimandiri yang menerus ke laut. Pada segmen sesar Palabuhan Ratu dan merupakan sumber gempa Lebak 2018. "Kita belum tahu apakah gempa seperti di Palu bisa terjadi di Teluk Pelabuhan Ratu," katanya.

Rahmat menelisik 7-8 Januari 2019, wilayah perairan selatan khususnya Jawa Barat diguncang serangkaian gempa. Setidaknya ada lima kejadian yang getarannya terasa jauh di darat, lindu bermagnitudo 4,8 terjadi 7 Januari 2019 pukul 22:04:09 WIB dengan titik sumber gempa berjarak sekitar 62 kilometer arah barat daya Kabupaten Tasikmalaya berkedalaman 21 kilometer. Gempa itu dirasakan di Sukabumi, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis dengan skala intensitas gempa antara II-III MMI.

Kemudian ada gempa bermagnitudo 4,4 SR.pada 8 Januari 2019 pukul 18:05:18 WIB. Lokasi titik sumber gempa itu berjarak sekitar 289 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran. Gempa berkedalaman 10 kilometer itu ikut dirasakan di Tasikmalaya dan Sukabumi dengan skala intensitas II MMI.

Menurut Rahma masalah yang harus segera ditangani oleh pemerintah adalah alat deteksi tsunami secara langsung yang ada di selatan Jawa hanya tide gauge, alat itu mengukur ketinggian gelombang laut.  "Saat gelombang tsunami diterima tide gauge, artinya sudah tiba di daratan pesisir gelombang tsunaminya," kata Rahma, dikutip dari tempo.co, Rabu, (9/01/2019) 

Alat deteksi langsung tsunami seperti buoy, maupun sensor di dasar laut nihil di atas sumber gempa pembangkit tsunaminya. Kini yang jadi andalan utama hanya peringatan dini keluaran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BACA JUGA: Medan Magnet Bumi Bergerak Cepat, Membuat Heran Para Ahli

Perhitungan umumnya, apabila informasi bahaya itu bisa diterima masyarakat segera setelah peringatan dini tsunami dari BMKG keluar, mestinya cukup waktu untuk evakuasi. "Saat ini BMKG sudah bisa memberikan peringatan dini tsunami dalam 4 menit untuk sebagian besar wilayah Jawa," ujar Rahma.

Berdasarkan teori, gelombang tsunami yang tiba di pesisir selatan Jawa waktunya bervariasi. Kisarannya menurut Rahma bisa 20-30 menit. "Waktu gempa Pangandaran 2006, tsunami tiba setelah 40 menit," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan BMKG sudah memiliki sistem peringatan dini tsunami yang beroperasional dengan baik. Proses kerjanya yaitu setiap terjadi gempa bumi tektonik segera dianalisa, dan sebelum 5 menit, segera disampaikan informasinya ke masyarakat. 

"Apakah gempa memenuhi syarat terjadinya tsunami, yaitu gempa dengan magnitudo lebih dari tujuh, pusat gempa di laut, dan terjadi deformasi di dasar laut," katanya dihari yang sama Rabu, 9 Januari 2019.

BACA JUGA: BMKG: Curah Hujan Tinggi, Ada Potensi Longsor Sukabumi Susulan

Jika memenuhi syarat terjadinya tsunami, BMKG segera menyampaikan informasi peringatan dini tsunami ke masyarakat. Menurut Tony, ada beda waktu sekitar 30 menit antara terjadinya gempa dan kemudian tsunami. "Setelah gempa, maka 30 menit kemudian gelombang tsunami tiba di pantai," ujarnya.

Perhitungannya, lima menit setelah gempa informasi peringatan dini disampaikan ke masyarakat. Jadi menurut Tony, masih ada 25 menit waktu bagi masyarakat untuk menjauh dari pantai.  BMKG menyampaikan informasi peringatan dini itu melalui berbagai media komunikasi sepertu SMS, aplikasi Android dan iOs, dan media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram dengan tajuk info BMKG, dan beberapa percontohan sirene di pantai Indonesia.

Namun Tony mengakui, sarana untuk menyebarkan informasi peringatan dini tsunami dari BMKG ke masyarakat di pantai belum optimal. Sarana penyebaran itu lewat sirene, radio, pengeras suara dan sosialisasi ke masyarakat.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)