Misteri Rentetan Gempa Selat Sunda: Vulkanis atau Tektonis?

Sabtu 12 Januari 2019, 06:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sudah lewat dua hari setelah rentetan gempa Selat Sunda, Kamis sore, 10 Januari 2018. Namun, penyebabnya masih terselubung misteri. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum mengetahui penyebab pastinya. Sementara pendapat para ahli terbelah, antara aktivitas tektonik dan vulkanik.

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat rentetan belasan gempa di Selat Sunda, Kamis sore, 10 Januari 2019. Lokasi sumber gempa beruntun itu berada dalam radius 36,5 km dari Gunung Anak Krakatau. "Penyebabnya belum tahu. Masih misteri," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Kamis malam, 10 Januari 2019.

Pada Kamis, 10 Januari 2019 di wilayah Selat Sunda terjadi aktivitas gempa beruntun sebanyak 11 kali. Besaran magnitudonya beragam, mulai dari 3,1, kemudian M=3,0, M=3,1, M=3,3, M=3,3, M=3,9, M=4,1, M=3,5, M=4,0, M=2,8 dan M=2,8. Meskipun besarannya beragam, kedalaman titik sumber gempanya seragam, yaitu satu kilometer. Waktu kejadian rentetan gempa itu mulai 16.59-18.35 WIB. Aktivitas gempa ini berada dalam radius 36.5 km dari Gunung Anak Krakatau.

Hasil monitoring BMKG melalui Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Water Level milik BMKG menunjukkan hingga pukul 18.35 WIB aktivitas gempa tersebut tidak menyebabkan peningkatan ketinggian muka air laut (tsunami) di sepanjang pantai Selat Sunda. Aktivitas rentetan gempa tersebut terdeteksi di tujuh stasiun seismik milik BMKG yakni di Tangerang, Serang, Cigeulis, Muara Dua, Bandar Lampung, Sukabumi, dan Liwa.

Vulkanolog dari Universitas Padjadjaran, Teuku Yan W. M. Iskandarsyah mengatakan, gempa beruntun seperti itu merupakan fenomena yang biasa terjadi ketika aktivitas erupsi gunung api masih berlangsung dan meningkat intensitasnya. "Getaran seperti itu dapat dihasilkan magma yang sedang bergerak dari bawah Anak Krakatau," katanya, Sabtu, 12 Januari 2019. Radius dapur magmanya ada kemungkinan sama dengan lokasi aktivitas gempa yang terekam.

Namun, ternyata aktivitas Gunung Anak Krakatau tercatat sedang menurun. "Ini yang jadi misteri sebenarnya, juga kapan kemungkinan letusan yang mematikan dapat terjadi," ujar Yan. Menurut dia, Gunung Anak Krakatau menunjukkan bentuk tubuh gunung api yang berbeda saat ini, tapi juga masih berpotensi untuk meletus dahsyat. "Karena kita tidak tahu sifat magmanya saat ini seperti apa," kata Yan.

Dugaan gempa akibat aktivitas magma atau terkait dengan Gunung Anak Krakatau (vulkanik) itu senada dengan vulkanolog ITB Mirzam Abdurrachman. Menurut Mirzam, kekuatan gempa vulkanik tidak besar. "Umumnya di bawah magnitude 5, rata-rata M=2 sampai 3," ujarnya. Gempa vulkanik di Selat Sunda yang beruntun itu bisa terjadi karena pergerakan magma ke level yang lebih dangkal atau naik dan menghasilkan rekahan kemudian tercatat sebagai gempa.

Berbeda dengan itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristianto, mengatakan, penyebab rentetan gempa itu akibat aktivitas tektonik. "Kalau dari data kami merupakan gempa tektonik lokal," ujarnya Sabtu, 12 Januari 2019. Gempa tektonik lokal itu diakibatkan oleh aktivitas struktur patahan atau sesar lokal di sekitar Gunung Anak Krakatau.

Selain itu, berdasarkan pengamatan petugas dari pos pantau Kamis sore itu terlihat asap berwarna putih tebal setinggi 50-100 m di atas puncak Gunung Anak Krakatau. Sementara untuk gempa letusan tidak ada peningkatan yang signifikan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi