Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Retakan Gunung Anak Krakatau

Sabtu 05 Januari 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dengan topik retakan Gunung Anak Krakatau. Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar, mengatakan retakan di Gunung Anak Krakatau tidak akan membuat longsoran hebat. Menurut Rudy, retakan lazim terjadi setelah terjadi letusan.

Selain itu, juga ada topik seputar WhatsApp. Aplikasi pesan WhatsApp sangat populer. Aplikasi berologo hijau ini memiliki lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia. Namun, menurut laman businesstoday, Kamis, 3 Januari 2019, aplikasi besutan Facebook itu bukanlah yang terbaik.

Selain itu, jug ada kabar dari BPPT. Drone Alap-alap PA-06D rancangan Badan Pengkajian dan Pemerapan Teknologi (BPPT) mendapat sertifikasi militer dari Kementerian Pertahanan. Drone ini memiliki kemampuan pemetaan seluas 1.700 hektare.

Berikut tiga topik terpopuler hari ini di kanal Tekno Tempo.co.

1. Retakan Gunung Anak Krakatau, Kemungkinan Tsunami Sangat Kecil

Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar, mengatakan retakan di Gunung Anak Krakatau tidak akan membuat longsoran hebat. Menurut Rudy, retakan lazim terjadi setelah terjadi letusan. "Longsoran itu biasa dari suatu letusan," ujar Rudy di Cafe 289, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 3 Januari 2019.

Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan retakan ini muncul setelah gunung menyusut dari 338 meter menjadi 110 meter. Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan ini bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer, retakan ini lebih kecil dibanding longsoran yang mengakibatkan tsunami pada 22 Desember 2018, yakni 90 juta kubik.

Menurut Rudy, bila terjadi longsor pun tidak ada yang dapat memprediksi kapan itu terjadi. Karena retakan selepas letusan itu hal biasa. Ia menambahkan karena volumenya yang relatif lebih kecil, kemungkinan tsunami susulan yang diakibatkan dari longsoran ini juga sangat kecil. Namun ia mengatakan masalah mitigasi tsunami ditangani oleh BMKG, sedangkan mereka di Badan Geologi hanya menangani masalah vulkanologi.

2. 5 Alasan WhatsApp Bukan Aplikasi Pesan Terbaik

Aplikasi pesan WhatsApp sangat populer. Aplikasi berologo hijau ini memiliki lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia. Namun, menurut laman businesstoday, Kamis, 3 Januari 2019, aplikasi besutan Facebook itu bukanlah yang terbaik.

WhatsApp masih memiliki kekurangan di beberapa area yang dilupakan dan dapat mengakibatkan keamanan privasi pengguna terancam. Berikut beberapa poin yang membuat WhatsApp bukanlah aplikasi terbaik:

3. Drone Alap-alap BPPT: Terbang 7 Jam Non-Stop, Daya Jelajah Luas

Drone Alap-alap PA-06D rancangan Badan Pengkajian dan Pemerapan Teknologi (BPPT) mendapat sertifikasi militer dari Kementerian Pertahanan. Drone ini memiliki kemampuan pemetaan seluas 1.700 hektare.

"Dengan kemampuan pemetaan seluas 1.700 hektare per jam atau satu kali terbang (yaitu selama 5 jam operasi pemetaan), Drone BPPT ini dapat memetakan seluas lebih dari 8.500 hektare, pada ketinggian 1.500 kaki. Sebagai gambaran, luas wilayah DKI adalah 66.150 hektare," ujar Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Wahyu Widodo Pandoe, di Kantor BPPT, Kamis, 3 Januari 2019.

Drone itu mendapatkan sertifikasi dari Kemenhan. Sertifikasi yang diberikan adalah jenis Type Certificate (TC) dan Sertifikat Kelaikan Udara Militer. Drone memiliki bentang sayap 3,2 meter dengan berat maksimum saat takeoff 31 kilogram, serta endurance 5 jam terbang. Drone tipe Alap-alap ini dalam sertifikasinya, ditujukan untuk misi pemetaan area.

Selain tiga topik terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini lainnya seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)