SUKABUMIUPDATE.com - Lagu yang dirilis Seventeen 2016 lalu berjudul Kemarin, mendadak viral setelah musibah tsunami Selat Sunda yang menelan nyawa para tiga personel bandnya. Lirik lagu yang diciptakan sang gitaris, Herman Sikumbang itu dianggap sangat menggambarkan apa yang terjadi pada band yang terbentuk pada 1999 tersebut.
Lagu tersebut semakin terasa memilukan, lantaran rilis tepat pada 21 Desember 2016, dua tahun sebelum kejadian tsunami menerjang, 22 Desember 2018. Tak hanya itu, di tanggal 23 Desember 2018, keesokan harinya, istri Ifan, Dylan Sahara, berulang tahun.
Lagu Kemarin pun dianggap sebagai lagu yang menggambarkan musibah tsunami yang menghantam Seventeen saat manggung di Tanjung Lesung, Banten. Dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi TvOne, Ifan pun memberikan tanggapan mengenai lagu itu serta hal dan tanggal-tanggal kebetulan tersebut.
"Wallahu a'lam, aku enggak ngerti juga sih kenapa bisa kayak tepat gitu, cuma memang dulu waktu pertama kali diciptain, manager ku pernah nanya ke Herman yang ciptain, almarhum Herman, enggak biasa ya ngomong temen almarhum, rasanya gimana," ujar Ifan Seventeen dengan berusaha menahan tangisnya seperti yang dikutip dari video yang diunggah YouTube channel, Talkshow tvOne, Senin, 25 Desember 2018.
"Jadi almarhum Herman ditanya, kok lagunya beda sendiri. Dia jawab gitu saja, 'iya ini lagu tentang kematian'," sambung Ifan setelah menenangkan diri.
Saat ditanya cerita dibalik pembuatan lagu tersebut, pemilik nama asli Riefian Rajarsyah ini mengaku tidak mengetahuinya. Pasalnya, Herman memang dikenalnya kerap berimajinasi dalam membuat lagu. "(Herman) enggak bilang sih ini based on siapa. Karena mas Herman itu suka berimajinasi sendiri kalau nyiptain lagu. Memang waktu itu enggak sempet nanya aja," ujar Ifan Seventeen.
Tak hanya Herman, dalam tragedi tsunami Banten tersebut, Ifan Seventeen juga kehilangan dua personel band lainnya, yakni pemain bas Bani dan Andi sang drummer, serta istri tercintanya, Dylan Sahara.
Sumber: Tempo