BMKG Sebut Asal Suara Misterius di Bandung dari Aktivitas Petir

Kamis 27 Desember 2018, 01:51 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya, mengatakan suara gemuruh misterius yang didengar warga Bandung berasal dari aktivitas petir.

 “Telah terjadi aktivitas petir di arah barat dan tenggara dari Bandung,” kata dia, Rabu, 26 Desember 2018.

Tony mengatakan, BMKG Bandung menerima pengaduan warga yang mendengar suara gemuruh. Di antaranya terjadi pada 25 Desember 2018 pukul 23.28 WIB, 23.37 WIB, dan 23.52 WIB. “Kami mendapat info masyarakat yang tadi malam mendengar suara gemuruh dari arah barat, dan masyarakat mencatat jam kejadiannya,” kata dia.

Tony mengatakan, BMKG memiliki peralatan Lightning Detector, alat pemantau aktivitas petir. BMKG Bandung menempatkan alat tersebut di Stasiun Lembang dan diklaim dapat memantau aktivitas petir di seluruh Jawa Barat.

Dari analisa bacaan peralatan tersebut, suara gemuruh diyakini berasal dari petir. “Bahwa pada jam tersebut telah terjadi petir di barat dan tenggara wilayah Bandung. Tapi sampai sekarang tidak ada info dari masyarakat rekaman suaranya,” kata Tony.

Hasil pembacaan peralatan BMKG pada tanggal 25 Desember 2018 pukul 23.52 WIB misalnya, selama sehari penuh hingga waktu tersebut telah terjadi 52 flashes atau sambaran petir, dan 99 strokes atau loncatan muatan listrik di awan. “Petir selalu didahului oleh kilat. Tapi mata manusia kadang tidak teliti melihatnya,” kata Tony.

Tony mengatakan, detektor tersebut mencatat loksi peristiwa kilat dan petir yang terjadi, termasuk jenis dan tipe petirnya. “Kalau info kekuatan suara (petir), tidak ada pada alat ini. Sampai sekarang tidak ada rekaman suar dari kejadian tersebut yang dilaporkan masyarakat,” kata dia.

Tony mengatakan, di musim hujan di wilayah Jawa Barat terdapat kumpulan awan yang berpotensi menghasilkan guruh dan petir. Di tenggara Bandung misalnya, saat pagi hari terpantau hujan terjadi di wilayah Majalaya serta beberapa lokasi lainnya.

 Tony mengatakan, petir adalah peristiwa alam yang biasa terjadi. “Kejadian petir adalah hal yang biasa di musim hujan. Saat ini dampak psikologis karena bencana (tsunami) di Selat Sunda, sehingga masyarakat khawatir,” kata dia.

Tony mengatakan, masyarakat bisa menanyakan langsung untuk memastikan suara yang didengarnya tersebut dengan mencatat waktu kejadiannya dan melaporkan pada BMKG. “Alatnya tidak online. Tapi (datanya) bisa diminta dengan menyebutkan jam dan tanggalnya,” kata dia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)