SUKABUMIUPDATE.com - Tiga dari empat personil Band Seventeen menghembuskan nafas terakhir pasca menjadi korban bencana tsunami di Banten Sabtu 22 Desember 2018. Peristiwa kelam itu hanya menyisakan sang vokalis Riefian Fajarsyah atau Ifan.
Mantan vokalis Seventeen Yohan Doni Saputro meyakini tiga rekannya yang meninggal itu sudah mendapatkan tempat terbaik di surga. "Karena ketiga personil Seventeen dan juga kru itu wafat di medan perang, mereka sedang berjihad, sedang cari nafkah buat keluarganya," ujar Doni di sela pemakaman drummer Seventeen Andi di Yogya Selasa 25 Desember 2018.
Doni meski tak lagi aktif di Seventeen memiliki sejumlah saudara di lingkaran band yang sudah eksis hampir 20 tahun itu. Sang drummer, Andi, merupakan adik sepupunya. Donu juga memiliki dua adik sepupu yang bekerja sebagai kru Seventeen. "Andi itu sejak dia kecil sampai sekarang (gabung Seventeen) terus bersama saya, (kematian Andi) ini yang paling berat buat saya," ujar Doni.
Andi merupakan personil Seventeen yang paling akhir diketemukan dan dimakamkan. Istri dan anak Andi dalam peristiwa itu juga sempat menjadi korban namun akhirnya berhasil selamat.
Doni pun mengenang, Andi, dalam setiap kesempatan pertemuan selalu datang paling akhir. Saat datang kabar bencana tsunami itu, Doni sempat berharap Andi bisa selamat karena saat itu hanya dia yang belum ditemukan tim pencari. "Andi itu biasanya apa-apa datang terakhir, saya berharap dia juga perginya paling akhir, seharusnya saya yang duluan," ujar Doni.
Namun Doni ingin melihat peristiwa ini dari sudut pandang lain. Doni menilai anak-anak dan kru Seventeen yang meninggal dalam musibah itu lebih beruntung. Sebab Andi cs meninggal dalam kondisi tengah berjihad untuk keluarga masing masing. "Sedangkan kita yang hidup sekarang belum tahu kelak seperti apa," ujarnya.
Doni mengenang pertemuan dengan Andi dan kru Seventeen yang juga saudaranya beberapa bulan lalu saat Seventeen jeda konser. Saat itu ketiganya merencakan jalan jalan keliling Jakarta namun batal. "Kami bertiga akhirnya cuma ke warung lalu ngopi dan ngobrol," ujarnya.
Sumber: Tempo