11 Kali Tsunami Selat Sunda, 3 Tragedi Masih Terselubung Misteri

Senin 24 Desember 2018, 03:16 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tsunami Selat Sunda telah terjadi setidaknya lebih dari 11 kali dalam dua abad terakhir. Terbaru, terjadi pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. Namun, ada tiga tsunami yang penyebabnya masih misterius. Yakni, pada 1851, 1883, dan 1889.

"Tidak diketahui karena parameter gempa tidak ada. Diasumsikan akibat aktivitas longsor di bawah laut," kata Kepala Subbidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Barat PVMBG, Akhmad Solikhin, saat ditemui di kantornya, Ahad, 23 Desember 2018.

Kendati diduga disebabkan oleh longsor di bawah laut, tapi mencari pembuktiannya terhitung sulit. "Karena kita harus mengetahui batimetri (peta topografi dasar laut) sebelum kejadian, dibandingkan dengan batimetri setelah kejadian. Dan itu memerlukan biaya sangat besar untuk survei," kata dia.

Pertama, 4 Mei 1851. Kejadian tsunami di Teluk Betung, di dalam Teluk Lampung. Tsunami ini teramati gelombang naik 1,5 meter dari pantai biasanya dengan penyebab yang belum diketahui.

Peristiwa kedua terjadi tanggal 10 Oktober 1883. "Terjadi dua bulan setelah kejadian letusan hebat Krakatau (27 Agustus 1883). Tsunami terjdi di Cikawung, di Pantai Teluk Selamat Datang. Teramati gelombang laut membanjiri pantai sejauh 75 meter, jarak jangkauan luncurannya," kata Akhmad.

Sedangkan peristiwa ketiga terjadi pada bulan Agustus 1889. "Itu terjadi di Pantai Anyer. Tidak ada catatan ketinggiannya berapa. Hanya disebutkan terjadi kenaikan air laut yang tidak wajar," kata dia.

Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budianto, memastikan gempa bumi bukan menjadi pemicu tsunami Selat Sunda, Sabtu, 22 Desember 2018. Hipotesa aktivitas gunung api, kata dia, masih menunggu hasil penelitian tim gunung api PVMBG.

"Apakah terjadi tumpahan material besar akibat letusan ke laut secara tiba-tiba, seperti letusan 1883, sehingga terjadi tsunami? Ini yang kami belum tahu," ujarnya. Agus mengatakan, dugan tsunami akibat longsor bawah laut juga harus dipastikan apakah peristiwa tersebut berdiri sendiri atau terkait dengan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Faktanya ada tsunami, tanpa gempa bumi dan ada letusan gunung api. "Penyebabnya Ini yang sedang kami cari," kata dia. "Longsor bawah laut itu ada beberapa pemicu, seperti gempa bumi, gunung api, gerakan tanah atau longsoran bawah laut. Longsoran itu bisa terjadi akibat gempa bumi, atau letusan gunung api, atau yang lain. Itu yang harus dicek."

Agus mengatakan, tsunami yang dilaporkan terjadi di Selat Sunda, Sabtu, 22 Desember 2018, diduga berhubungan material dalam volume besar. "Tsunami sebesar itu harus ada sentakan tiba-tiba," kata dia.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, Wawan Irawan, telah mengirimkan tim untuk memastikan keterkaitan tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu, 22 Desember 2018, dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau. "Hari ini akan berangkat ke sana untuk melakukan pemeriksaan," kata dia di saat konfrensi pers di kantornya di Bandung, Ahad, 23 Desember 2018.

Wawan mengatakan, salah satu letusan yang terjadi Sabtu, 22 Desember 2018, pukul 21.03 WIB, merusak peralatan yang dipasang PVMBG di Pulau Gunung Anak Krakatau. Selepas letusan bertipe strombolian (letusan kecil) tersebut, dilaporkan terjadi gelombang pasang yang belakangan dipastikan oleh BMKG sebagai tsunami.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)