Kronologi Erupsi Gunung Soputan

Minggu 16 Desember 2018, 10:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat peningkatan aktivitas Gunung Soputan secara signifikan sejak Agustus lalu.

Tingkat aktivitasnya dinaikkan sejak awal Oktober dari level II (waspada) ke level III (siaga). Berikut kronologi erupsi gunung api yang berada di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara itu.

Sejak level dinaikkan, Gunung Soputan meletus pada 3-4 Oktober 2018. Setelah itu aktivitas kegempaan gunungnya cenderung turun.

Lalu pada Sabtu 15 Desember 2018 mulai pukul 17.00 WITA, data seismik menunjukkan adanya peningkatan yang cepat dan signifikan.

Peningkatan kegempaan terus terjadi dan akhirnya pada Minggu 16 Desember 2018 pukul 01:02 WITA terekam gempa letusan dengan amplitudo maksimum 40 milimeter berdurasi 598 detik.

"Aktivitas gunung itu disertai suara gemuruh yang terdengar dengan intensitas lemah-sedang dari Pos Pengamatan Gunungapi Soputan," kata Kepala PVMBG Kasbani lewat keterangan tertulis, Ahad, 16 Desember 2018.

Pos itu berada di Silian Raya atau sekitar 10 kilometer di sebelah barat daya puncak Gunung Soputan.

Saat pagi buta itu ketinggian kolom erupsi tidak teramati karena tertutup kabut. Baru sekitar pukul 03:09 WITA terlihat kemunculan sinar api di atas puncak Gunung Soputan. "Tinggi kolom erupsi saat itu sekitar 3.000 meter di atas puncak gunung," ujar Kasbani.

Kolom abu berwarna kelabu berintensitas tebal dan condong mengarah ke tenggara. Kemudian pada pukul 05:40 WITA tinggi kolom erupsi sekitar 7.000 m di atas puncak. Tremor atau getaran yang mengindikasikan aktivitas vulkanik masih terasa.

Hingga saat ini status Gunung Soputan masih berada pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi zona bahaya yaitu radius 4 kilometer dan perluasan sektoral ke arah barat-baratdaya sejauh 6,5 kilometer. Masyarakat di sekitar Gunung Soputan diimbau untuk menyiapkan masker pelindung mulut dan hidung untuk menghindari potensi bahaya abu vulkanik untuk sistem pernapasan.

Sementara masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu di Gunung Soputan diminta agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di musim hujan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)