SUKABUMIUPDATE.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat peningkatan aktivitas Gunung Soputan secara signifikan sejak Agustus lalu.
Tingkat aktivitasnya dinaikkan sejak awal Oktober dari level II (waspada) ke level III (siaga). Berikut kronologi erupsi gunung api yang berada di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara itu.
Sejak level dinaikkan, Gunung Soputan meletus pada 3-4 Oktober 2018. Setelah itu aktivitas kegempaan gunungnya cenderung turun.
Lalu pada Sabtu 15 Desember 2018 mulai pukul 17.00 WITA, data seismik menunjukkan adanya peningkatan yang cepat dan signifikan.
Peningkatan kegempaan terus terjadi dan akhirnya pada Minggu 16 Desember 2018 pukul 01:02 WITA terekam gempa letusan dengan amplitudo maksimum 40 milimeter berdurasi 598 detik.
"Aktivitas gunung itu disertai suara gemuruh yang terdengar dengan intensitas lemah-sedang dari Pos Pengamatan Gunungapi Soputan," kata Kepala PVMBG Kasbani lewat keterangan tertulis, Ahad, 16 Desember 2018.
Pos itu berada di Silian Raya atau sekitar 10 kilometer di sebelah barat daya puncak Gunung Soputan.
Saat pagi buta itu ketinggian kolom erupsi tidak teramati karena tertutup kabut. Baru sekitar pukul 03:09 WITA terlihat kemunculan sinar api di atas puncak Gunung Soputan. "Tinggi kolom erupsi saat itu sekitar 3.000 meter di atas puncak gunung," ujar Kasbani.
Kolom abu berwarna kelabu berintensitas tebal dan condong mengarah ke tenggara. Kemudian pada pukul 05:40 WITA tinggi kolom erupsi sekitar 7.000 m di atas puncak. Tremor atau getaran yang mengindikasikan aktivitas vulkanik masih terasa.
Hingga saat ini status Gunung Soputan masih berada pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi zona bahaya yaitu radius 4 kilometer dan perluasan sektoral ke arah barat-baratdaya sejauh 6,5 kilometer. Masyarakat di sekitar Gunung Soputan diimbau untuk menyiapkan masker pelindung mulut dan hidung untuk menghindari potensi bahaya abu vulkanik untuk sistem pernapasan.
Sementara masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu di Gunung Soputan diminta agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di musim hujan.
Sumber: Tempo