SUKABUMIUPDATE.com - Tim Laboratorium Paleontologi Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan fosil gading stegodon raksasa di Majalengka, Jawa Barat. Panjang gadingnya mencapai 3 meter lebih. Sepasang gading ini ditemukan pada lapisan tanah pada kurun umur Plestosen awal atau sekitar 1,5 juta tahun lalu.
Penemuan fosil gading ini diklaim yang terbesar di Indonesia sepanjang 2018 oleh tim dari Kelompok Keahlian Paleontologi dan Geologi Kuarter, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. "Ditemukan April lalu (2018)," kata Jahdi Zaim, Kepala Laboratorium Paleontolog ITB saat dihubungi Senin, 10 Desember 2018.
Ukuran fosil gading yang ditemukan sepanjang 3,30 meter. Adapun panjang lengkungnya mencapai 3,60 meter. Selain Jahdi, tim melibatkan dosen seperti Yan Rizal Aswan, Mika R. Puspaningrum, juga Wahyu D. Santoso, Nur Rochim, Agus T. Hascaryo. serta warga setempat di lokasi temuan.
Jahdi mengatakan, lokasi temuan fosil Stegodon ini masih dirahasiakan kepada publik karena proses penelitian belum rampung. Kemungkinan, di sekitar lokasi temuan fosil gading itu juga masih ada fosil-fosil lain termasuk tengkorak Stegodon tersebut. "Temuan ini sangat spektakuler untuk ITB, untuk Geologi, dan Lab kami, dan ini merupakan temuan gading di tahun 2018 terbesar di Indonesia," ujarnya.
Tim peneliti lain, Aswan, menceritakan awalnya penemuan ini diberitahu oleh penduduk setempat bahwa di salah satu bagian tepi sungai ditemukan fosil yang seperti gading. Setelah digali lebih dalam, didapatkanlah fosil tersebut terdapat dua pasang. "Sampai akhirnya kita angkat meskipun tidak utuh dan perlu dilakukan rekonstruksi," ujarnya.
Menurut Jahdi, temuan fosil gading Stegodon ini melewati proses yang panjang. Tim yang bekerja sejak lima tahun lalu banyak menemukan fosil vertebrata lain tidak hanya Stegodon. "Selain itu juga ada buaya, dan tumbuh-tumbuhan purba," katanya.
Anggota tim riset Mika R. Puspaningrum mengatakan berdasarkan besar ukuran gading, Stegodon ini berjenis kelamin jantan. Tinggi tubuhnya diduga lebih dari tiga meter. dengan tinggi tubuhnya lebih dari 3 meter. "Ini termasuk gading Stegodon dewasa bahkan sudah sangat tua. Hal itu terlihat dari ujung gading yang sudah aus atau berbentuk pipih," ujarnya.
Spesies ini kemungkinan Trigonocephalus yang ada di Jawa. Kemungkinan saat itu pulau Jawa baru menjadi daratan. Fosilnya ditemukan di sedimen yang berupa lempung. "Jadi kemungkinan Stegodon ini matinya karena terperosok."
Sumber: Tempo