Seekor Badak Sumatera Dievakuasi dari Lubang Jerat di Kaltim

Jumat 30 November 2018, 09:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Indonesia dan aliansi lembaga konservasi internasional, Sumatran Rhino Rescue, berhasil menyelamatkan dan merelokasi badak Sumatera betina yang terjebak di lubang jerat di sebuah wilayah di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Badak tersebut dalam kondisi sehat dan dibawa ke tempat aman di Kalimantan.

"Translokasi ini adalah langkah awal yang penting dalam upaya untuk menyelamatkan badak Sumatera, karena mereka sekarang berada dalam situasi kritis. Pemerintah berkomitmen penuh, tidak hanya pada usaha penangkaran yang dilakukan, juga menjaga habitat alami," ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno, dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 November 2018.

Operasi penyelamatan dari hutan merupakan kegiatan utama dari program konservasi pembiakan. Dengan tujuan menyelamatkan spesies dari kepunahan, serta meningkatkan populasi badak Sumatera ke jumlah yang memungkinkan, untuk kemudian dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

Pemindahan badak Sumatera ini menggunakan sebuah truk dari lokasi penyelamatan di Kutai Barat, menuju fasilitas penampungan sementara di hutan lindung Kelian Lestari. Tepatnya di Hutan Lindung Kelian Lestari yang juga berada di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. "Kami berharap pada akhirnya memperkenalkan kembali populasi spesies badak Sumatera ke alam liar dengan kondisi yang lebih baik," tambah Wiratno.

Badak Sumatera merupakan salah satu mamalia besar di Bumi yang terancam punah. Jumlahnya kurang dari 80 ekor di seluruh dunia, spesies ini berada pada titik kritis. Setelah bertahun-tahun diburu dan kehilangan habitat, ancaman terbesar yang dihadapi saat ini adalah jumlah populasinya yang sedikit dan tersebar di berbagai wilayah.

Populasinya yang terisolasi, membuat sulitnya untuk menemukan pasangan. Usaha pembiakan badak Sumatera pun memiliki resiko tinggi terhadap tingkat kesuburan badak sebagai akibat masa isolasi yang lama. "Dedikasi pemerintah dalam program ini, didukung semangat dan usaha kolaboratif oleh Sumatran Rhino Rescue beberapa tahun terakhir pada badak Sumatera cukup baik di penangkaran maupun di alam liar," kata Ketua Komisi Penyelamatan Spesies IUCN Jon Paul Rodriguez.

Rodriguez dan tim diizinkan membantu penyelamatan tersebut untuk melangkah ke depan dengan sukses. Rodriguez menjelaskan bahwa timnya mempunyai perencanaan yang baik, dan hati-hati sebagai kunci penyelamatan, dan hasilnya kemudian akan terlihat pada bulan-bulan selanjutnya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)