SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena mabuk air rebusan pembalut wanita kembali heboh. Bahkan, kali ini kejadiannya ditemukan di beberapa daerah di Jawa Tengah. BNN Jawa Tengah menemukan hal tersebut Grobogan, Kudus, Pati, Rembang hingga Kota Semarang bagian Timur. Di sekitar Jakarta hal serupa terjadi di Bekasi dan Karawang.
Sebelumnya, kasus remaja yang mabuk air rebusan pembalut wanita terjadi di Kecamatan Lemahabang, Tempuran dan Telagasari, Karawang pada Februari. Kala itu, peneliti kimia dari Institut Teknologi Bandung, Yessi Permana, sempat kaget mendengar hal tersebut. "Wah, apa itu? Saya baru dengar," ujar dia kepada Tempo, Februari lalu.
Meski belum mengetahui kandungan kimia apa yang terdapat dalam air rebusan pembalut, tapi Yessi menekankan bahwa produk seperti pembalut, popok, dan penyerap keringat memiliki material yang bersifat iritan terhadap mata. Bahan-bahan tersebut, menurut Yessi, mengandung butiran polimer penyerap keringat atau yang biasa disebut dengan super adsorbent polymers (SAP). Tiap perusahaan memakai bahan polimeter yang berbeda.
Salah satu jenis polymer yang sering dipakai untuk produk seperti itu adalah sodium polycrylate. "Sesuai dengan material safety data sheet (MSDS) kandungan tersebut bersifat iritan terhadap mata, karena memiliki sifat penyerap air, jadi jangan sampai masuk ke tubuh," kata Yessi.
Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Kesehatan dan Narkotika, Pripotropika, Zat Adiktif (NAFZA), Sitty Hikmawatty mengatakan jumlah remaja mabuk pembalut wanita semakin banyak. "Pada 2017 (remaja mabuk pembalut wanita) masih sedikit, namun saat ini kasusnya semakin banyak, sangat memprihatikan," kata Sitty kepada Tempo, Jum'at 9 November 2018. Namun, dia belum menyebutkan jumlahnya.
Menurut Sitty, saat ini kasusnya sedang heboh, namun ini bukan kasus baru. "Sesuai data yang masuk di KPAI, kasus ini bukanlah kasus baru," ujar Sitty.
Sumber: Tempo