SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan magnitudo 5,2 kembali mengguncang Mamasa, Sulawesi Barat, Rabu sore, 7 November 2018, pukul 16:42:26 WIB.
“Gempa tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG dalam keterangan di situsnya. Pusat gempa berada di 2.92 lintang selatan dan 119,41 bujur timur atau sekitar 9 kilometer tenggara Mamasa, Sulawesi Barat.
BMKG menyatakan gempa Mamasa disebabkan sesar Saddang yang mulai aktif. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas Sesar Saddang," sebut Pelaksana tugas Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Joharman di Makassar, Rabu.
Hingga Selasa malam, pukul 22.00 WITA, gempa susulan telah tercatat sebanyak 78 kali. Teranalisa 41 kali gempa yang dipicu mainshock M 5,5 kemudian dimutakhirkan menjadi M 5,2.
Sesar Saddang membentang dari pesisir Pantai Mamuju, Sulawesi Barat memotong diagonal melintasi daerah Sulawesi Selatan Bagian Tengah, lalu Sulawesi Selatan Bagian Selatan, Kota Bulukumba, hingga ke Pulau Selayar Bagian Timur.
Joharman menambahkan meningkatnya aktivitas seismik baik di wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, maupun di Sulawesi Tengah tidak lepas dari pengaruh gempa tektonik yang terjadi di Donggala dan Palu dengan kekuatan magnitudo 7,7, yang memicu aktivitas sesar yang ada, seperti Sesar Saddang, Sesar Walanae ataupun Sesar Matano.
Sumber: Tempo